MALANG, Tugujatim.id – Monumen Pesawat MIG-17 Fresco di Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) Kota Malang kini berwajah baru. Ada banyak embel-embel reklame iklan sebuah perusahaan rokok. Namun, tampilan anyar yang semula diharapkan menuai pujian itu justru berbuah hujatan dan cibiran dari para warganet.
Tampilan anyar itu dinilai merusak esensi sejarah monumen legendaris yang berdiri sejak 1999 itu. Sejumlah warganet mengkritisi kebijakan itu karena bertentangan dengan Peraturan Wali Kota No 27 Tahun 2015 yang melarang pemasangan reklame di sejumlah monumen, termasuk monumen pesawat milik TNI-AU ini.
Terkait hal itu, dari Pemkot Malang mengungkapkan bahwa ternyata ada aturan baru dalam Perda Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) No 5 Tahun 2015 yang menetapkan monumen itu masuk RTH dua. Artinya, boleh dipasang reklame atau iklan dengan syarat maksimum 15 persen dari luasan monumen.
Pjs Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Hadi Santoso juga mengatakan yang hal sama, sesuai Perda RDTRK, pemasangan iklan di sana boleh dengan syarat tertentu. Namun, dari perusahaan pemasang diketahui belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).
“Ternyata IMB-nya belum beres dan sudah dipasang. Akan saya panggil dan pemasangan reklame ini dihentikan dulu. Satpol PP akan menutupnya,” kata dia pada awak media Kamis (08/04/2021).

Saat ini keberadaan reklame yang seolah menutupi objek pesawat itu sudah kembali ditutup oleh satpol PP. Pria yang akrab dipanggil Soni ini menegaskan agar penanggung jawab bisa menyelesaikan IMB dalam waktu seminggu sehingga operasional reklame iklan kembali berjalan.
“Iya, saya kasih waktu seminggu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker-PMPTSP Erik Setyo Santoso mengatakan hal yang berbeda, yaitu izin pemasangan reklame itu hingga saat ini belum ada. Hanya ada surat pengajuan dan dalam proses izin.
Erik mengatakan, pengajuan izinnya sendiri baru diajukan sekitar seminggu lalu. Sementara dari pantauan reporter, pembangunan ini sudah makan waktu sekitar sebulan lalu.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan satpol PP sebagai penindak dan akan memanggil pihak reklame atau pengiklan untuk dimintai keterangan.
“Mungkin baru minggu kemarin (pengajuan izin). Nanti akan kami periksa dengan satpol PP dan akan kami panggil penanggung jawabnya,” kata dia.
Sebenarnya, kasus serupa juga sudah pernah terjadi, yakni sebuah reklame perusahaan rokok yang lagi-lagi sama terpampang di atas Toko Avia, Jalan Jaksa Agung Suprapto. Namun, dari Pemkot Malang menyatakan bahwa Toko Avia bukan kawasan Cagar Budaya.
“Di sana (cagar budaya) itu karena rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Tapi, itu bukan kawasan cagar budaya. Kalau itu, perizinannya sudah selesai,” kata Erik.
Sebagai informasi, Monumen Pesawat MIG-17 Fresco ini diresmikan pada 20 Agustus 1999 oleh mantan Komandan Lanud Abd Saleh Marsdya (Pur) Alimunsiri Rappe bersama Wali Kota Malang saat itu Suyitno.
Monumen ini menjadi simbol keperkasaan dan kekuatan AURI di Malang yang memiliki pangkalan udara di Lapangan Udara Abdulrachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang.