Percepat Raih Ranking 300 Besar Dunia, Unesa Kukuhkan Delapan Adjunct Professor Luar Negeri

Dwi Lindawati

Pendidikan

Adjunct Professor.
Pengukuhan Gubes dan Adjunct Professor di Unesa, Kota Surabaya, Senin (06/11/2023). (Foto: Aini to Tugu Jatim)

SURABAYA, Tugujatim.id Memperkuat kerja sama bidang akademik, Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Surabaya Nurhasan mengukuhkan adjunct professor untuk delapan profesor dari luar negeri, Senin (06/11/2023). Pengukuhan ini juga dibarengi dengan pengukuhan tiga guru besar (gubes) bidang ekonomi.

Nurhasan mengatakan, pengukuhuan guru besar dan adjunct professor ini merupakan langkah percepatan Unesa meraih ranking 300 besar dunia.

“Ketepatan bahwa di akhir tahun ini kami membuat percepatan formula gubes untuk menjadikan Unesa World Class University. Harapannya di perankingan masuk 300 besar dunia dan itu memerlukan kolaborasi untuk para gubes yang ada di luar negeri,” katanya, Senin (06/11/2023).

Istimewanya, pengukuhan adjunct professor ini digelar kali pertama sejak 59 tahun berdiri. Pada guru besar tersebut dinilai telah berkontribusi dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggu melalui berbagai penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat.

“Ini baru kali pertama 59 tahun Unesa berdiri, memberikan adjunct professor untuk gubes-gubes hebat yang sudah berkolaborasi lama dengan Unesa dan mendampingi untuk menjadi World Class University,” jelasnya.

Tidak sembarangan, berbagai tahapan penilaian telah dilakukan oleh Unesa untuk memilih gubes yang sesuai mendapatkan adjunct professor.

“Dari Unesa, standardisasi pertama sudah pernah kolaborasi. Karya-karnya luar biasa, h-indexnya minimal 10. Sehingga kami tidak sembarangan memberikan adjunct professor kepada guru-guru luar negeri itu. Banyak yang menginginkan, tapi kami seleksi betul agar Unesa lebih berkompeten di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi ke depannya,” terangnya.

Selanjutnya, pemilik adjunct professor berkewajiban untuk mengawal Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui penulisan jurnal internasional yang telah terindeks scopus dan penulisan buku digital. Penelitian yang dilakukan haruslah bersifat aktual. Artinya, para adjuct professor juga harus mengikuti perkembangan zaman dan sumber daya manusia.

“Karena mau tidak mau, suka tidak suka di era ketidakpastian global ini 4.0. Kami harus berkolaborasi dengan mereka. Sebab, mereka punya kompetensi lebih dulu di bidang itu. Kami harus selalu berdampingan dan share pengalaman kompetensi yang dimiliki. Kemudian kami kolaborasikan,” jelasnya.

Pihak Unesa juga akan mengevaluasi perkembangan dan prestasi para adjunct professor per dua tahun.

“Selama dua kami evaluasi, dua-duanya saling membutuhkan karena perguruan tinggi di luar negeri juga ingin mendampingi dengan kulturnya beda-beda,” terangnya.

Nurhasan mengatakan jika banyak perguruan tinggi di luar negeri yang ingin berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Indonesia dalam meningkatkan sumber daya manusia yang unggul.

“Mereka sangat membuka diri untuk kolaborasi. Mereka sangat membuka diri dan perguruan tinggi diwajibkan berkolaborasi untuk membuka Tri Dharma Perguruan Tinggi karena karaktenya beda-beda nanti ada temuan-temuan yang bisa menjadi sesuatu yang baru untuk dunia,” ujarnya.

Tiga Guru Besar Unesa yang Dikukuhkan:

1.Prof. Dr. Eni Wuryani, Gubes bidang Ilmu Akuntasi Keuangab UMKM.
2. Prof. Dr. Sri Setyo Triani, Gubes bidang Ilmu Startegi Pemasaran.
3. Prof. Dr. Dian Anita Nuswantara, Gubes bidang Ilmu Akuntasi Forensik Sektor Publik.

Delapan Guru Besar Luar Negeri yang Dikukuhkan Adjunct Professor:

1. Associate Professor Nazlida Muhammad, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Professor Andrzej Cirocki, Fakultas Bahasa dan Seni
3. Professor Nobua Funabiki, Fakultas Teknik
4. Professor Susan Ledger, Fakultas Pendidikan
5. Professor. Dr. Thomas Kohler, Fakultas Vokasi
6. Associate Prof. Dr Wanty Widjaja, Fakultas Matematika dan IPA
7.Associate Prof. Dr. Abdul Halim bin Mochtar, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
8. Associate Prof. Dr. Mohd Hairy bin Ibrahim, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Writer: Izzatun Najibah

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...