BATU, Tugujatim.id – Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-76 di Kota Batu dilakukan dengan cara unik dan beragam pada Selasa (17/8/2021). Ada yang mengibarkan bendera Merah Putih di angkasa hingga ada yang menggelar upacara bendera di sungai-sungai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, upacara pengibaran bendera Merah Putih di angkasa dilakukan di 2 tempat, yakni di Gunung Banyak Paralayang dengan tempat landing di Lapangan Songgo Maruto. Bendera dinaikkan oleh para atlet paralayang PON Jatim.
Lalu, ada juga yang mengibarkan bendera di langit dari Bukit Jengkoang, Kota Batu, menggunakan paramotor. Mereka adalah atlet paramotor Jatim bersama ratusan pasukan Arhanud menggelar upacara spesial di sana.
Ada sekitar 210 orang berpartisipasi dalam upacara pagi itu. Keduanya berbagi tugas, para atlet mengibarkan bendera di langit. Sementara anggota Arhanud mengibarkan bendera besar di bawah. Dan jadilah koreo yang indah di tempat dengan lanskap bentang alam yang indah itu.
”Persiapan ini sudah kami lakukan sejak seminggu yang lalu. Dan memang ini sudah rutin kami lakukan setiap tahun untuk memperingati HUT RI,” ucap Manajer Pelatih Paramotor Bayu Krisna saat ditemui di Bukit Jengkoang.
Agenda tahuhan ini selalu ditunggu-tunggu sebagai bentuk semangat para atlet dan masyarakat dalam mengenang jasa para pahlawan. Selain itu, juga mengenalkan berbagai prestasi yang telah dicapai, baik dari atlet paralayang maupun paramotor dari Kota Batu.
Hal senada juga dikatakan pelatih Atlet Paralayang Sugeng Santoso yang menggelar upacara serupa di Gunung Banyak. Selain merayakan HUT RI, timnya juga sedang dalam rangka melakukan persiapan menghadapi PON pada 30 September 2021 di Papua.
“Semoga dari sini bisa memupuk rasa nasionalisme para atlet paralayang sehingga bisa terus mempertahankan juara yang diraih selama ini,” kata dia.
Di lain tempat, upacara bendera unik dilakukan di sungai-sungai. Tepatnya dilakukan oleh petugas TRC Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu. Koordinator petugas TRC Rudy Eko Prasetyo mengatakan, upacara digelar di 4 titik sungai.
Yaitu, Sungai Brantas di Bendo, Sungai Curah Banteng di Jalan Patimura, Sungai Dadaprejo di Areng-Areng, dan di Sungai dekat tugu perbatasan Pujon-Batu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan yang telah memerdekakan RI.
”Selain itu, kami juga ingin mengajak masyarakat mencintai lingkungan, terumata ekosistem sungai,” jelas dia.