MALANG, Tugujatim.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa korban jiwa akibat tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan bertambah menjadi sedikitnya 129 orang per 2 Oktober 2022. 18 orang di antaranya hingga saat ini ditemukan tanpa identitas.
Jasad tanpa identitas itu kini sudah dilarikan ke RSSA Malang untuk dilakukan identifikasi. Bagi keluarga korban yang merasa kehilangan keluarga, diharap segera melapor ke Crisis Center.
Untuk wilayah Kabupaten Malang ada di Kantor Dinkes Kabupaten Malang. Untuk di wilayah Kota Malang, ada di dua titik yaitu di Kantor Arema FC dan di depan Balai Kota Malang
”Bagi keluarga yang kehilangan keluarga, mohon segera melapor. Semua biaya akan ditanggung Pemprov,” kata Khofifah, di Mapolres Malang, pada Selasa (2/10/2022).
Saat ini, masih terdapat ratusan suporter yang tengah mendapat penanganan medis di tiga rumah sakit, yaitu di RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, dan RS Teja Husada.
Khofifah mengaku sangat terpukul mendengar kabar ini. Secepatnya, Pemprov Jatim akan memberikan santunan takziah berupa uang tunai untuk keluarga korban meninggal hingga luka-luka. ”Sebagai bentuk empati kami, Pemprov Jatim akan memberikan santunan senilai Rp10 juta per orang (korban jiwa). Untuk yang luka berat akan diberi Rp5 juta,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya bersama semua pihak terkait akan mendorong rumah sakit untuk mempercepat penanganan dan pelayanan. ”Apalagi ada jenazah yang belum teridentifikasi identitasnya sampai sekarang,” pungkasnya.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta menyebutkan bahwa dari 129 orang yang tewas itu, tiga orang di antaranya merupakan anggota polisi. Dirincikan, 34 orang tewas di dalam stadion dan lainnya meninggal di rumah sakit.
”Atas kejadian ini, kami turut prihatin dan berduka cita atas kejadian ini. Kami berbela sungkawa. Selanjutnya, kami akan melakukan tindak lanjut agar semua ini bisa diterima semua pihak,” ujarnya.