Kronologi dan Duduk Permasalahan Kasus
Sementara itu, Juru Bicara Gus Idris, Ian Firdaus menceritakan kronologi kejadian tersebut adalah saat live video tentang penyerangan dukun ilmu hitam Nyai Ronggeng. Waktu Gus Idris dan timnya berada di dekat Pacet pada malam hari antara tanggal 28 Februari atau 1 Maret.
“Setelah itu Gus langsung naik ke atas, dan saat naik ke atas itu banyak yang menyimpulkan bahwa terjadi penembakan. Padahal dari kita tidak pernah memberikan statement bahwa itu penembakan,” ungkapnya.
Ian mengatakan jika berita ini menjadi simpang siur karena baik dirinya dan Gua Idris tidak bisa dihubungi beberapa hari setelah kejadian tersebut.
“Yang jadi masalah memang baik dari Gus maupun saya tidak ada kabar beberapa hari, sehingga orang-orang berkesimpulan bahwa Gus ditembak dan segala macam,” bebernya.
“Tapi setelah itu Gus mengajak saya dan Ustad Farhan untuk istilahnya berendam dibeberapa tempat, salah satunya di daerah Pacet itu,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan jika akun-akun media sosial yang mengatakan kejadian tersebut adalah penembakan bukanlah pihak mereka.
“Yang menyampaikan penembakan itu bukanlah akun dari kita, jadi kita sendiri tidak pernah menyampaikan ada penembakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ian menjelaskan jika ada darah yang terlihat dari luka yang diduga penembakan hanyalah kebutuhan konten video.
“Kalau misalkan darah dalam luka kan itu dari Gusnya memang untuk pembuatan konten video. Kalau dari unsur ilmu hitam saya tidak bisa jelasin, karena saya secara hukum ilmu hitam itu nalarnya bagaimana, mau dicari pasalnya juga tidak tahu itu,” ungkapnya.
“Memang memerangi ilmu hitam salah satunya ya ada di konten itu,” pungkasnya. (rap/gg)