MALANG, Tugujatim.id – Pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Malang sudah dimulai Senin (19/04/2021) untuk semua tingkatan PAUD, SD, dan SMP. Wali Kota Malang Sutiaji pun meninjau langsung pelaksanaan sekolah dengan memakai protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Pelaksanaan prokes ini sesuai Surat Edaran (SE) Wali Kota Malang Nomor 15 Tahun 2021. Mulai pengecekan suhu badan rutin, memakai masker, mencuci tangan, hingga pembatasan kuota murid dalam kelas sebanyak 50 persen.
Pantauan reporter di SMPN 6 Kota Malang, jumlah murid di setiap kelas dibatasi hanya 10-11 orang. Di sana diberlakukan sistem genap ganjil sesuai nomor absen. Jadi, misal absen ganjil hari ini masuk, besoknya absen genap masuk.
“Total murid kami kelas VII-VIII itu ada 501 orang. Kami pakai sistem ganjil genap sesuai absen dengan durasi belajar per mata pelajaran 30 menit. Saat istirahat tetap di dalam kelas, kami larang berinteraksi jarak dekat satu sama lain,” kata Kepala SMPN 6 Risna Widyawati.
Dia mengatakan, sebelumnya dari hasil survei wali murid, sebanyak 85 persen mengaku setuju sekolah tatap muka. Sementara sisanya belum setuju, ada juga yang anggota keluarga punya riwayat komorbid.
“Semoga pelaksanaan sekolah tatap muka ini lancar terus sampai nanti aman dan kembali seperti sedia kala,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, digelarnya sekolah tatap muka di Kota Malang telah melalui sejumlah pertimbangan. Hasil survei sejak Agustus 2020, 86 persen wali murid setuju sekolah tatap muka dengan memperketat prokes.
Selain itu, tren angka kasus penularan Covid-19 juga sudah mulai melandai dan semua guru di Kota Malang sudah mendapatkan vaksin. Dia yakin, sekolah tatap muka ini tidak akan jadi klaster baru penyebaran Covid-19.
“Pengendalian Covid-19 sudah terpantau baik, guru-guru juga sudah divaksin dua kali. Semoga itu (klaster, red) tidak terjadi,” jelas dia usai meninjau.
Menurut Sutiaji, digelarnya sekolah tatap muka juga demi keoptimalan pembelajaran itu sendiri dibanding dengan sistem daring (online). Namun tetap saja, kewaspadaan harus diperketat.
“Ketika di sekolah, ciptakan suasana yang nyaman, tidak ada trauma yang berlebihan dan ciptakan rasa senang supaya imun terjaga dengan baik,” pesan dia.
Sejauh ini sementara bisa dipastikan pelaksanaan sekolah tatap muka berprokes ini berlangsung aman dan diharap bisa terus berlangsung seterusnya.
“Mudah-mudahan kasus Covid-19 juga tidak ada penambahan lagi. Saat ini pun angka kematiannya terpantau baik. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika nanti tidak terkendali, sekolah bisa ditutup lagi,” ujarnya.