MADIUN, Tugujatim.id – Sejumlah warga memindahkan makam keluarga di areal Bong Cino Kota Madiun. Pemindahan itu berkaitan dengan rencana Pemkot Madiun membangun Rusunawa III di sekitar lokasi itu.
Program tersebut membuat sejumlah makam di areal tersebut terdampak. Warga memindah sendiri makam keluarganya meski Pemerintah Kota Madiun sudah memberikan opsi pemindahan.
‘’Selain dikembalikan kepada ahli waris, pemindahan bisa diserahkan kepada Pemkot Madiun,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi.
LPMK yang juga Ketua RT 14/3 Kelurahan Manguharjo, Yayak Suyatno, mengungkapkan sosialisasi terkait rencana pemerintah itu sudah sering dilakukan. Dan, masyarakat menyambut baik. Apalagi, masyarakat yang saat ini menempati areal makam sebagai tempat tinggal menjadi priotitas utama calon penghuni rusunawa. Artinya, mereka bisa menikmati tempat tinggal yang jauh lebih layak.
‘’Warga di sini amat sangat mendukung dengan adanya pemindahan makam plus nanti ada rumah susun. Karena banyak sekali manfaatnya. Dari segi lingkungan jelas lebih sehat dan bersih. Dari segi ekonomi insya Allah warga akan mendapatkan income lebih banyak lagi,’’ ungkapnya.
Yayak menyebut ada 58 KK yang saat ini bertempat tinggal di areal makam. Selain RT 13, ada juga warga RT 14, 15, dan 19. Bahkan ada sebagian rumah yang dibangun secara permanen. Padahal, makam tersebut merupakan aset Pemerintah Kota Madiun.
‘’Sudah lama sekali kita di sini. Ada kalau dua puluh tahun. Ada yang dibangun permanen juga. Padahal ini aset Pemkot dan kita nggak bayar,’’ terangnya.
Setidaknya ada dua makam yang dipindahkan secara mandiri dalam minggu ini. Kedua makam itu teregister nomor 40 atas nama Loe Seng Ngio dan Kwee Hok Nio serta di depan makam register nomor 90 atas nama Imam Teguh Gurminda.
Ahli waris makam Loe Seng Ngio dan Kwee Hok Nio memilih untuk mengkremasi jenazah. Sedang, ahli waris makam Imam Teguh Gurminda dipindahkan ke makam Gulun.
Ahli waris Teguh, Onny Sri Sulasmini mengatakan, ayahnya telah dimakamkan sejak 44 tahun silam tepatnya di tahun 1977 di kawasan Bong Cino. Kerangka jenazah selanjutnya akan dipindahkan di TPU Gulun, Kelurahan Kejuron, dijadikan satu dengan makam keluarganya.
‘’Sebenarnya kita nggak berniat memindah. Tapi karena ada rencana untuk pembangunan Rusunawa dari pemerintah ya kita mau. Karena kita mikirnya daripada nanti dipindahkan pemerintah dan jadi satu dengan yang lain malah sulit dikenali. Kalau begini kan satu-satu dan kita tahu persinya,’’ terangnya.