TUBAN, Tugujatim.id – Musim kemarau yang sudah terjadi sejak Juni 2023 berdampak pada krisis air bersih di sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban. Bahkan, warga Tuban harus terpaksa berhemat air. Salah satunya dengan mandi sehari sekali.
Warga Tuban Rukiyah, 65, salah satu warga Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, kepada awak media menuturkan, dia terpaksa mandi sekali dalam sehari saat waktu menjelang gelap saja.
“Ya sekali saja, Mas. Waktu sore begitu kami mandi. Ya, untuk ngirit air juga,” kata Rukiyah kepada awak media.
Juga untuk kebutuhan sehari-hari, dia harus merogok gocek sekitar Rp160 ribu per tangki untuk membeli air di wilayah yang berdekatan dengan sumber mata air.
“Ya kalau minum, masak, dan keperluan pribadi lainnya, membeli air, Mas,” terangnya.
Kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak empat bulanan. Lahan yang ada terpaksa dianggurkan karena tidak ada air untuk menyiram tanaman.
“Ya dibiarkan, Mas. Kami bisa tanam jagung, kacang, maupun lainnya yang menunggu turun hujan,” ujarnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati