MALANG, Tugujatim.id – Wali Kota Malang Sutiaji membuat klarifikasi terkait beredarnya akun palsu media sosial facebook (FB) yang mencatut foto dan namanya.
Hal tersebut dilakukan pasca Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang menemukan ada lebih dari satu akun palsu Sutiaji yang beredar di jagat media maya.
Kendati bukan kali pertama mengalaminya, orang nomor satu di Kota Malang itu merasa dirugikan. Sebab, akun palsu tersebut berisi kontem negatif yang mengatasnamakan Wali Kota untuk kepentingan oknum sehingga membangun citra buruk.
Wali Kota Malang Sutiaji, menyatakan dirinya sudah tidak aktif berselancar di akun media sosial Facebook selama kurang lebih 3 tahun. Hanya aktif di akun Instagram @sam.sutiaji dan Youtube, Sam Sutiaji.

“Ini tiba tiba ada yang menggunakan akun facebook tersebut, padahal sudah off. Ini jelas merugikan saya secara pribadi, keluarga dan juga kota Malang. Karena apa pun yang diunggah akan memberi persepsi bahwa itu benar saya padahal bukan,” ujar Wali Kota Malang Sutiaji, pada Jumat (05/03/2021).
Bertebar Akun Palsu Wali Kota Malang, Pemkot Malang Belum Wacanakan Bawa ke Ranah Hukum
Sementara itu, Kadiskominfo Kota Malang, Nurwidianto membenarkan adanya pemalsuan akun Fecebook Wali Kota Malang tersebut. Namun, pihaknya belum berencana untuk membawa masalah tersebut ke ranah hukum.
“Belum sampai melangkah pada proses hukum meskipun tidak menutup ruang ke sana. Terlebih dahulu, kami ingin membangun kesadaran dan literasi untuk bijak serta berhati hati dalam bermain sosial media,” tambahnya
Ia menegaskan, fenomena hack memang akrab dengan dunia maya. Masyarakat tidak akan pernah tahu akun seseorang di hack atau tidak lantaran oknum akan memanfaatkan alam bawah sadar pengguna sosmed sekaligus memainkan emosinya.
Situasi tersebut yang kemudian dinilai membahayakan dan berpotensi memunculkan ujaran kebencian hingga perpecahan.
“Tapi perlu saya ingatkan proses hukum bisa menghadiri siapa saja yang memang berikhtikad tidak baik dengan modus pemalsuan akun atau melakukan hack atas sosmed orang lain. Sekali lagi saya informasikan dan saya tegaskan ini akun palsu dan bukan facebook milik Walikota Malang,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Plt. Kabag Humas Pemkot Malang itu. (fen/gg)