Tugujatim.id – Indonesia menempati urutan kelima penggunaan internet tertinggi di dunia menurut survei “Top 20 Countries in Internet Users” (Internet Networld Stats, 2017). Hal tersebut tidak terlepas dari masyarakat yang selalu ingin mengikuti perkembangan zaman, terutama kalangan milenial. Bahkan, tak jarang mereka terserang Fear of Missing Out (FoMO).
Sebab, mereka begitu larut dalam teknologi digital dan media sosial (medsos). Kaum milenial cenderung menggunakan internet sehingga mengakibatkan timbul gejala baru yang dinamakan FoMO. Gejala ini adalah perasaan takut atau khawatir dari seseorang jika dia tidak mengetahui aktivitas orang lain melalui medsos sehingga membuatnya harus selalu terhubung dengan dunia maya.
Lalu, bagaimanakah cara menghindari dan mengatasi agar tidak terserang FoMO? Simak tips berikut ini!
Cara Menghindari FoMO dan Kenali Penyebabnya:
1. Penggunaan Medsos Berlebihan
Mudahnya kaum milenial mengakses medsos yang menampilkan jutaan rutinitas kehidupan manusia di dunia, secara tidak langsung dapat menimbulkan perasaan cemas di alam bawah sadar. Karena itu, sebaiknya Anda bijak dalam menggunakan medsos. Sebab, menggunakan medsos secara berlebihan akan membuat Anda akan merasa ketagihan.
2. Memiliki Hubungan Sosial yang Kurang Baik
Perasaan takut kehilangan momen dapat disebabkan karena tidak memiliki hubungan atau kedekatan yang baik dengan lingkungan atau sosial. Karena itu, Anda merasa lebih nyaman berada di dunia maya ketimbang di dunia nyata untuk berinteraksi dengan orang lain.
3. Memiliki Rasa Keberhargaan Diri yang Rendah
Seseorang yang memiliki self esteem rendah lebih rentan terkena FoMO. Saat mereka melihat kebahagiaan orang lain, ada perasaan cemas yang timbul di alam bawah sadarnya dan membandingkan dengan kehidupan mereka yang sebenarnya.
Lalu bagaimana cara mengatasi fenomena FoMO? Berikut beberapa cara mengatasi FoMO yang dikemukakan oleh Martha Beck, sosiolog yang sebelumnya didiagnosis mengalami FoMO:
1. Sadarilah bahwa FoMO didasarkan pada sebuah kebohongan, seseorang yang mem-posting aktivitasnya di situs medsos telah memilih bagian mana dari aktivitas tersebut yang akan dibagikan.
2. Lawan FoMO dengan mengubah pola pikir. Seseorang dapat memakai diksi yang berbeda. Misalnya FoMO yang dimaksud adalah “Feel okay More Often”.
3. Memutuskan untuk berhenti, kurangi waktu penggunaan medsos dan sadari bahwa berinteraksi secara langsung lebih menyenangkan daripada melalui media sosial.
*Penulis adalah member dari Pondok Inspirasi (Pondasi).