JEMBER, Tugujatim.id – Lebih dari 1.000 ekor sapi terjangkit PMK di Jember. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Komisi B mendesak agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) meninjau dan menganalisis penyebaran PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Hal itu disampaikan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember, Candra Ary Fianto, yang menjelaskan keluhan para peternak yang merasa kebingungan saat hewan peliharaanya terjangkit PMK. Oleh karena itu, disamping melakukan kajian dan analisis, pihaknya meminta DKPP untuk segera melakukan pendampingan kepada para peternak.
“Saat ini ada 1.031 hewan ternak di Kabupaten Jember, per hari ini terpapar PMK, kami juga telah meminta Dinas Peternakan segera melakukan kajian dan analisis sebagai dasar untuk Kabupaten Jember menjadi daerah yang mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa, Red) PMK,” ujar Candra Ary Fianto pada Rabu (15/1/2024).

Politisi PDIP tersebut juga menegaskan pentingnya dilakukan kajian dan analisis. Jika tidak dilakukan, maka baik pemerintah maupun bupati tidak dapat melakukan tindakan atau keputusan dalam penanganan PMK di Kabupaten Jember.
“Dari hasil kajian dan analisis itu, nantinya kita minta agar dilakukan koordinasi berdasarkan kajian, apakah perlu dan penting untuk menutup sementara pasar hewan ternak di Kabupaten Jember,” jelasnya.
Melihat, salah satu tempat persebaran PMK adalah pasar hewan ternak, karena berbagai ternak datang, bahkan dari luar Kabupaten Jember. Selain itu, upaya tersebut untuk melokalisir ternak di Jember, baik yang sudah melakukan vaksinasi PMK maupun belum.
“Sekarang masyarakat menjual ternaknya dengan murah dan itu hal yang tidak diinginkan oleh para masyarakat atau peternak,” tegasnya. Sekadar informasi, saat ini puluhan hewan ternak di Kabupaten Jember dilaporkan meninggal dunia dan dugaan mayoritas disebabkan oleh PMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Diki Febrianto
Editor: Darmadi Sasongko