TUBAN, Tugujatim.id – Selama tiga tahun terakhir, ada sekitar 1.250 pelajar SMP sederajat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengalami gangguan mata. Data tersebut berdasarkan permintaan bantuan kacamata gratis dari Yayasan Paramitra sejak tahun 2019-2022.
Direktur Yayasan Paramitra, Asiah Sugianti menuturkan bahwa program kesehatan mata telah pihaknya kerjakan sejak tahun 2018. Namun, baru tahap sosialisasi dan pelatihan terhadap stake holder, seperti para pengajar.
Tambah dia, setelah dirasa cukup ilmu yang diberikan ke pengajar, dipraktekan pengetahuan yang didapatkan kepada para murid atau screening. Hasilnya dirujuk ke puskesmas dan selanjutnya ke optik.
Dari data tahun ke tahun, hasil screening dan permintaan kacamata gratis bertambah. Pada tahun 2019, ada pemberian kacamata sebanyak 159 buah, tahun 2020 ada 400 kacamata, tahun 2021 sebanyak 478 kacamata, dan 2022 sampai bulan November ada 213 kacamata.
“Terbanyak saat pandemi COVID-19. Pembelajaran daring dengan menggunakan gadget,” terang Asiah, setelah kegiatan talkshow dalam peringatan Hari Penglihatan Sedunia (WSD) 2022, di lantai 3 Gedung Pemkab Tuban.
Bahkan, tambah dia, ada pula salah satu anaknya yang mengalami penglihatan minus sampai dengan 15. Dia siswa yang berada di wilayah Puskesmas Jetak, Kecamatan Montong. Gangguan mata yang diderita akibat kecanduan game online, bahkan hampir buta.
“Setelah pengobatan rutin hampir satu bulan, kini bisa berangsur membaik dan bisa melihat lagi,” pungkasnya.