9 Wilayah di Tuban Jadi Pilot Project Desa Penglihatan Mata

Talkshow Hari Penglihatan Sedunia dengan tema "Partisipasi Masyarakat" yang digelar di lantai III Gedung Pemkab Tuban, pada Kamis (29/12/2022). Foto: Rochim/Tugu Jatim

TUBAN, Tugujatim.id – Sembilan desa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjadi pilot project Desa Penglihatan Mata, yakni Desa Kaliuntu di Kecamatan Jenu, Desa Sembungrejo dan Desa Tobo di Kecamatan Merakura, Desa Ngino di Kecamatan Semanding, Desa Glagahsari dan Desa Pandanwangi di Kecamatan Soko, Desa Sembungin di Kecamatan Bancar, Desa Ngadipuro di Kecamatan Widang, dan Desa Sawahan di Kecamatan Rengel.

“Programnya banyak, di antaranya pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kacamata gratis, operasi katarak, dan banyak lagi lainnya yang sangat bermanfaat di masyarakat,” jelas Kepala Dinkes dan Pengendalian Keluarga Berencana Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo, saat talkshow peringatan Hari Penglihatan Sedunia, di lantai III Gedung Pemkab Tuban, pada Kamis (29/12/2022).

Selama lima tahun terakhir, kata dia, kerja sama berbagai kegiatan dengan Yayasan Paramitra juga berjalan lancar, terutama operasi katarak yang menyasar masyarakat kurang mampu yang belum terkover BPJS Kesehatan dan biaya ditanggung oleh Yayasan Paramitra.

“Harapannya ke depan kerja sama ini bisa terus berlangsung dan jangan berhenti di sini karena sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” inginnya.

Yayasan Paramitra sendiri memiliki dua program, yakni program katarak dan program edukasi serta sosialisasi yang menyasar pelajar SMP dan MTs.

“Sejak 2019 sedikitnya 1.200-an lebih bantuan kacamata gratis telah kita berikan kepada masyarakat di Kabupaten Tuban dengan harga kisaran Rp150 ribu hingga Rp400 ribu,” jelas Direktur Yayasan Paramitra Jawa Timur, Asiah Sugianti.

Selain itu, untuk operasi katarak gratis, pihaknya menyasar masyarakat kurang mampu yang tidak memilik BPJS Kesehatan. “Untuk baksos operasi katarak kita link-kan dengan RSNU, RSUD dr R Koesma dengan jumlah pasien sedikitnya 1.000 orang,” imbuhnya.

Ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak takut operasi karena sudah banyak testimoni. Katarak itu adalah gangguan penglihatan yang bisa segera disembuhkan. “Menurut dokter spesialis mata operasi katarak itu hanya sebentar, disedot bagian putih-putihnya hanya sekitar enam menit,” jelasnya.

Tapi menurutnya, masyarakat sering bandel seperti pascaoperasi katarak tidak menaati aturan. Dan itulah yang sering menyebabkan infeksi. Padahal harus sering diberi obat tetes agar tidak infeksi.

Talkshow itu mengangkat tema “Partisipasi Masyarakat”. Tujuannya, ketika ada dorongan dari semua kalangan, maka akan menjamin keberlanjutan program ini. “Kerja sama ini memang lead-nya adalah Dinkes, namun kita juga kerja sama dengan Dinsos, Disdik, dan Kemenag,” pungkasnya.