TUBAN, Tugujatim.id – Kasus hewan ternak terjangkit virus PMK di Tuban kembali meningkat. Indikasinya, kasus melonjak disebabkan hewan ternak yang terjangkit belum tervaksin.
“Memang ada peningkatan jumlah kasus yang dilaporkan dari berbagai wilayah. Sebagian besar dari ternak baru di pasar dan belum tervaksin,” ucap Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Tuban Arif Handoyo kepada Tugu Jatim pada Rabu (18/01/2023).
Arif, sapaan akrabnya, mengatakan, saat ini tim dinas ketahanan pangan, pertanian dan perikanan (DKP2P) setempat terus berupaya memberikan pengobatan dan pemantauan di lokasi yang ditemukan kasus hewan terjangkit virus PMK.
“Upaya dinas terkait melakukan pengendalian dengan cara pengobatan dan edukasi masyarakat untuk menerapkan disinfeksi kandang,” terangnya.
Selain itu, rencananya BPBD dan Dinas Peternakan Provinsi Jatim bekerja sama dengan instansi terkait di kabupaten akan disinfeksi di sejumlah pasar hewan di Bumi Wali, Kamis (19/01/2023).
“Bersama provinsi, rencananya kami akan menyemprot disinfektan di Pasar Hewan Tuban, Kerek, dan Jatirogo. Dimulai dari Pasar Hewan Tuban,” ujarnya.
Sementara itu, dengan naiknya kasus hewan terjangkit virus PMK di Tuban, akan berdampak pada keberadaan pasar hewan. Sebab, kondisi saat ini sudah ada ratusan hewan ternak yang terjangkit oleh virus PMK dan sedang mendapatkan perawatan.
“Potensi (penutupan, red) ada. Tinggal nunggu arahan dari tim PMK. Karena pasar hewan sendiri berangsur sepi,” ujar Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Kopumdag) Agus Wijaya kepada Tugu Jatim lewat pesan singkatnya.