KEDIRI, Tugujatim.id – Dalam sepekan terakhir ada 13 kasus Covid-19 di Kota Kediri. Namun demikian, pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan di sejumlah sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat.
Dari pantau Tugujatim, sejumlah sekolah di Kota Kediri mulai SMA hingga SD tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Salah satunya di Sekolah Dasar yang berada di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.
Eko Murdianingsih, Kepala Sekolah SDN Banjaran 1, mengatakan pihaknya belum mengambil kebijakan untuk kembali pembelajaran daring. Ia mengatakan untuk pencegahan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka siswa dan pengajar menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Belum (daring), tapi kami terus melakukan prokes dengan ketat untuk mengantisipasi penularan Covid-19,” ungkapnya, Kamis (3/2/2022).
Dia menambahkan selain protokol kesehatan yang ketat sistem pembelajaran juga didesain untuk tidak menimbulkan kerumunaan, yaitu dengan membagi jam masuk untuk siswa. Dia menyampaikan jam pelajaran satu mata pelajaran juga dikurangi 5 menit, tetapi jumlah mata pelajaran tetap sama.
“Kami sistem shift supaya tidak berkerumun,” tambahnya.
Senada dengan Eko Murdianingsih, Kepala sekolah SDN Banjaran 2, Tuwari, mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka akan terus dilakukan jika di sekolah tersebut tidak ada yang terkonfirmasi positif. Namun, jika ada kasus di sekolah tersebut maka akan dilakukan pembelajaran daring.
“Berdasarkan SKB dua menteri selama sekolah tidak ada kasus, PTM akan terus berjalan. Kalau ada 1 kasus sekolah maka sekolah akan dilakukan lockdown,” ungkapnya.
Dia menambahkan untuk PTM ini masih mengikuti kebijakan dari pemerintah. Namun, ia terus melakukan antisipasi. Siswa yang sakit di diimbau untuk belajar di rumah.
“Kalau masuk sekolah kami selalu cek suhu, anak yang sakit atau suhu tinggi kita sarankan untuk belajar di rumah. Kami juga menyosialisasikan ke orang tua siswa ketika setelah berpergian jauh dapat menginformasikan ke sekolah,” pungkasnya.