MALANG, Tugujatim.id – Penemuan kasus sapi terjangkit wabah virus PMK terjadi di Kota Malang. Hal itu ditemukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang yang menyatakan ada 150 ekor sapi yang diduga kena wabah.
Terkait penemuan wabah virus PMK, Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang Anton Pramujiono menjelaskan, kasus ini tersebar di empat kelurahan. Yaitu, Ciptomulyo, Purwantoro, Madyopuro, dan Cemorokandang.
“Sampai hari ini ada 150 ekor sapi yang terjangkit. Paling banyak di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro. Di sana saja ada 114 ekor sapi,” kata Anton pada Rabu (25/05/2022).
Menurut dia, jumlah penemuan sapi yang terjangkit wabah virus PMK masih bisa terus berkembang. Karena itu, pihaknya juga terus melakukan pendataan dengan menyurvei sapi-sapi di peternakan yang ada di Kota Malang.
“Kami masih mengumpulkan datanya, teman-teman juga masih survei juga. Tapi sampai pagi ini, total 150 ekor terjangkit virus PMK. Kemarin yang sudah sembuh 9 ekor. Untuk sapi lain juga ada yang sudah dipotong, 8 ekor,” jelasnya.
Dia mengaku belum bisa menyimpulkan secara pasti dari mana indikasi sumber wabah virus PMK itu menyebar di empat kelurahan tersebut. Menurut dia, yang perlu diwaspadai adalah pergerakan lalu lintas sapi di Kota Malang. Mulai sapi itu sendiri, kendaraan hewan, hingga orang-orang yang beraktivitas dalam pengiriman sapi.
Sebagai langkah penanganan wabah penyakit ini, pihaknya langsung bergerak memberikan sosialisasi ke Kelurahan Purwantoro sebagai penyumbang angka terbanyak ternak terjangkit wabah.
“Tadi malam kami melakukan sosialisasi di Kelurahan Purwantoro yang melibatkan pihak kelurahan, babinsa, babinkabtibmas, hingga Polresta Malang Kota terkait wabah PKM ini,” paparnya.
Mereka juga memberikan desinfektan kepada para peternak untuk disemprotkan di kandang-kandang ternak sapinya. Pihaknya juga melakukan tindakan langsung berupa pengobatan pada sapi-sapi yang terserang penyakit melalui injeksi atau penyuntikan obat.
“Kami dari dispangtan langsung melakukan pengobatan. Jadi, sapi-sapi yang sakit itu kami injeksi, disuntik,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim