TUBAN, Tugujatim.id – Krisis air bersih melanda 19 desa pada 7 kecamatan di Kabupaten Tuban akibat musim kemarau. Hal ini menimbulkan penurunan debit air sumur, hipam, dan PDAM.
Kondisi ini memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban untuk melakukan dropping air bersih ke desa-desa yang terdampak.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tuban Sudarmaji mengatakan, krisis air bersih di 19 desa tersebut tidak terjadi merata, melainkan hanya di beberapa rukun tetangga (RT) dalam tiap desa.
“Situasi di lapangan cukup variatif. Misalnya, di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, dari total 36 RT yang ada, hanya 3 RT yang memerlukan suplai air bersih,” ujarnya.
Rincian Desa-Desa yang Terdampak Krisis Air Bersih:
– Kecamatan Grabagan:
– Desa Grabagan (3 RT)
– Desa Gesikan
– Desa Ngandong (3 RT)
– Kecamatan Parengan:
– Desa Pacing
– Desa Brangkal
– Desa Sugih Waras
– Desa Kumpulrejo
– Kecamatan Jatirogo:
– Desa Sadang
– Desa Bader
– Desa Jombok
– Desa Wotsogo
– Desa Kedung Makam
– Desa Sekaran
– Kecamatan Bancar:
– Desa Jatisari
– Desa Tlogoagung
– Desa Bogorejo
– Kecamatan Merukaurak:
– Desa Turiwi Kulon
– Kecamatan Montong:
– Desa Tanggulangin
– Kecamatan Kenduruan:
– Desa Sidorejo
– Desa Soko Grenjeng
Menurut Eks Kepala Dinas PRKP Kabupaten Tuban ini, meski krisis air bersih melanda wilayah yang cukup luas, musim kemarau kali ini diprediksi tidak berlangsung lama.
“Berdasarkan informasi dari BMKG, kami mengalami kemarau basah yang artinya durasi musim kemarau tidak akan terlalu panjang dan masih ada kemungkinan hujan turun di beberapa wilayah,” jelasnya.
Meski demikian, BPBD Tuban tetap bersiaga dan terus mendistribusikan air bersih ke desa-desa terdampak. Pihaknya terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan pasokan air bersih ke wilayah yang membutuhkan.
“Prioritas kami adalah memastikan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka,” tambah Sudarmaji.
BPBD Kabupaten Tuban juga mengimbau masyarakat untuk menghemat air dan menjaga sumber air yang masih tersedia.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk mengelola air dengan bijak, terutama di saat krisis seperti sekarang,” tutup Sudarmaji.
Krisis air bersih ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang baik, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan kondisi cuaca yang semakin tidak menentu. BPBD Tuban berjanji akan terus berupaya memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat, khususnya air bersih, dapat terpenuhi hingga situasi kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati