BOJONEGORO, Tugujatim.id – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro mencatat sebanyak 35 peristiwa kebakaran terjadi di wilayahnya terhitung sejak bulan September hingga Oktober 2021.
Lokasi kejadian tersebut tersebar di 15 kecamatan yang ada di Bojonegoro dengan penyebab yang beragam, dan 6 kali di antaranya terjadi di Kecamatan Bojonegoro.
“Ada kasus kebakaran karena korsleting listrik, pembakaran alang-alang yang menjalar kemana-mana, lupa matikan kompor, dan yang paling banyak adalah karena pembakaran sampah,” ujar Kepala Bidang dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Bojonegoro, Ahmad Adi Winarto, Selasa (26/10/2021).
Terkait hal tersebut, Adi mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman ‘si jago merah’. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terkait tupoksi Dinas Damkar.
“Setiap ada kebakaran kami juga melakukan sosialiasasi,” kata Adi.
Selain itu, dia menyebut, petugas Dinas Damkar Bojonegoro diharuskan memberikan sosialisasi pencegahan serta cara menangani kebakaran kepada tetangga di sekitar rumahnya.
“Setiap satu minggu sekali saat petugas mendapatkan jatah libur, mereka juga diharuskan untuk memberikan sosialisasi kepada tetangganya. Misalnya bagaimana cara penggunaan kompor gas, cara menggunakan listrik agar tidak menyebabkan kebakaran, dan lain-lain,” katanya
Namun begitu, Adi mengungkapkan, meski telah mendapat sosialisasi dari Dinas Damkar, masyarakat masih banyak yang teledor dalam penggunaan benda yang memicu terjadinya hal yang tak diinginkan tersebut.
Sementara, untuk membantu mempercepat penyelamatan, pihaknya juga telah memasang stiker yang bertuliskan nomor pemadam kebakaran terdekat di tempat umum yang sering dijangkau masyarakat.
“Jadi kalau ada kebakaran misalnya, mereka bisa cepat menghubungi pemadam kebakaran terdekat,” ungkap Adi.
Adapun data kebakaran yang terjadi pada bulan September-Oktober 2021 di Bojonegoro dengan jumlah kerugian terbesar, yaitu:
1. 7 September 2021, kebakaran rumah semi permanen ukuran 9×18 meter di Desa Pacing Kecamatan Sukosewu, kerugian Rp 75.000.000 (uang Rp 25.000.000 ikut terbakar).
2. 11 September 2021, kebakaran rumah ukuran 6×11 meter di Desa Sekaran, Kecamatan Kasiaman, kerugian Rp 100.000.000 (rumah 100 persen terbakar).
3. 4 Oktober 2021, korsleting listrik menyebabkan kebakaran Ruko 4×8 meter beserta isinya di Desa Kalingo, Kecamatan Margomulyo dengan kerugian Rp 80.000.000.
4. 15 Oktober 2021, tembakau kering jatuh ke perapian di Desa Tondomulo Kecamatan Kedungadem, kerugian kerusakan oven tembakau Rp 40.000.000.
5. 22 Oktober 2021, tembakau kering jatuh ke perapian di Desa Tondomulo Kecamatan Kedungadem, kerugian kerusakan oven tembakau Rp 75.000.000.
6. 24 Oktober 2021, korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran rumah 9×10 meter beserta isinya di Desa Woro, Kecamatan Kepohbaru dengan kerugian Rp 250.000.000.