Bisnis  

2 Kelompok Bank Sampah di Jatim Jadi Juara Nasional

Meng-emaskan Sampah Untuk Indonesia

bank sampah tugu jatim
Juara Meng-emaskan Sampah Untuk Indonesia. Foto: dok Tugu Jatim

Tugujatim.id – Dua kelompok bank sampah asal Jawa Timur menjadi juara di lomba bertajuk “Meng-emaskan Sampah Untuk Indonesia” yang diselenggarakan oleh PT Pegadaian.

Bank Sampah Adil Sejahtera Gresik berhasil meraih juara satu kategori edukasi terbaik. Sementara Bank Sampah Sembada Kediri berhasil menyabet juara dua kategori inovasi pengolahan sampah terbaik.

Kedua kelompok bank sampah yang berada di bawah naungan Pegadaian Kanwil XII Surabaya itu, berhasil mengalahkan 50 peserta lain dari seluruh wilayah Indonesia.

Kabag CSR Pegadaian Kanwil XII Surabaya, Rahayu Lukita Oktavianti menyampaikan apresiasinya atas kemenangan dua kelompok bank sampah binaannya di lomba tersebut.

Menurut Lukita, Bank Sampah Adil Sejahtera Gresik layak menjadi juara satu kategori edukasi karena meraih jumlah terbanyak masyarakat yang teredukasi, serta tingkat kepuasan pelanggan terbaik hingga tingkat closing produk pegadaian tertinggi di antara peserta lain.

Sementara Bank Sampah Sembada Kediri, tambah dia, berhasil menyabet juara dua kategori inovasi pengolahan sampah terbaik berkat keberhasilannya mendaur ulang popok bekas.

Lukita berharap dengan adanya prestasi ini, para pengelola bank sampah makin giat dalam menggencarkan edukasi ke masyarakat. Tidak hanya sebatas edukasi kesadaran lingkungan, tetapi juga lebih pada peluang sampah sebagai salah satu investasi yang menjanjikan.

“Harapannya program memilah sampah menabung emas makin dikenal, masyarakat makin sadar lingkungan dengan memilah sampah menabung emas, bahwa sampah bisa menjadi masa depan dan investasi,” pungkasnya

Divisi Marketing Bank Sampah Adil Sejahtera Gresik, Tatik Umayah mengungkapkan bahwa kelompoknya bisa menjadi juara satu berkat perjuangan untuk mengajak warga sekitar agar mau mengumpulkan sampah untuk ditukarkan dengan emas.

Menurut Tatik, Bank Sampah Adil Sejahtera Gresik menjadi peserta lomba yang berhasil mengajak warga paling banyak untuk jadi nasabah program The Gade Gold and Clean, yakni program penukaran sampah dengan emas milik PT Pegadaian.

“Alhamdulillah kita juara satu kategori edukasi terkait bagaimana kita mengajak masyarakat mau ikut program tabungan emas Pegadaian dengan menyetor sampah ke kita. Kita paling banyak nasabahnya, sampai 200 lebih,” ujar Tatik, pada Kamis (20/10/2022).

Menurut Tatik, upaya mengedukasi masyarakat tidak semudah yang dibayangkan. Merubah mindset masyarakat agar sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dan mau menyisihkan waktunya untuk mengumpulkan sampah cukup sulit.

Beberapa kali dia ditolak. Namun dia tetap gigih memberikan edukasi. Tidak hanya demi keuntungan ekonomis, tapi lebih jauh dia ingin lingkungan hidup masyarakat sekitar bisa hidup lebih sehat dan berkualitas.

“Ya kadang ditolak, tapi kitakan kerjanya dengan hati. Terus kita edukasi lewat semua kalangan, lewat PKK, sekolah-sekolah, kelompok pegiat sosial, sampai pengajian, semuanya kita ajak,” ungkapnya.

Ketua Bank Sampah Sembada Kediri, Muhammad Mutangalimin mengungkapkan bahwa kelompoknya berhasil menyabet juara dua kategori inovasi pengolahan sampah terbaik berkat ide kreatifnya untuk menyulap limbah popok menjadi barang yang bernilai guna.

Bahkan, hampir semua bagian dari popok bekas bisa dimanfaatkan oleh kelompok bank sampah binaan pria yang akrab disapa Alim ini.

Alim menjelaskan bahwa kain popok bekas yang dikumpulkan dari warga di sekitar rumahnya diolah menjadi pot. Sementara lapisan gel di dalam popok dimanfaatkan menjadi media tanam. Bahkan, air sisa pengolahan popok-popok bekas tersebut masih bisa digunakan sebagai pupuk organik cair.

“Proses pengolahannya bukan manual tapi menggunakan teknologi mesin hasil rekayasa tim kita,” jelasnya.

Alim mengungkapkan bahwa perlu riset mendalam yang cukup memakan waktu agar bisa menciptakan mesin pengolah popok bekas tersebut. Bahkan dibutuhkan waktu hampir satu bulan lebih dan ujicoba berulangkali sebelum mesin pengolah popoknya bisa bekerja.

Meskipun sulit, namun Alim dan pengurus Bank Sampah Sembada Kediri tetap gigih demi menjaga kelestarian ekosistem sungai dari kebiasaan buruk warga yang serungkali masih membuang popok di sungai.

“Tujuannya kesan menjijikkannyakan jadi hilang. Tahun lalu kita juga pernah menang lomba Pegadaian cuma kategorinya berbeda,” pungkasnya.