TUBAN, Tugujatim.id – Pemkab Tuban resmi menutup sementara tiga pasar hewan, yaitu Pasar Hewan Jatirogo, Tuban, dan Kerek. Keputusan tersebut diambil pasca kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tuban terus meluas hingga mencapai angka 684 ekor dengan jumlah kematian 6 ternak per 31 Mei 2022.
Kepala Bidang Peternakan DKPPP Kabupaten Tuban Pipin Diah Larasati menjelaskan, kasus virus PMK terus bertambah. Karena itu, dia mengatakan, dalam rangka upaya pengendalian dan penanggulangan PMK di Kabupaten Tuban, pengelola pasar hewan diminta sementara menutup operasionalnya mulai 1 -14 Juni 2022.
“Dua minggu kami tutup dulu pasar hewan di Tuban. Nanti jika kasus mereda, kemungkinan akan dibuka kembali,” tutur Pipin pada Rabu (01/06/2022).
Dia menjelaskan, penularan ini terjadi dengan cepat melalui berbagai macam media, termasuk manusia. Meski penyakit ini tidak menular pada manusia, tapi manusia bisa menjadi media penyebar virus dari satu hewan ke hewan lainnya.
Pipin mengingatkan, penyebaran virus PMK sangat cepat dan angka penularannya mencapai 100 persen. Karena itu, dia mengimbau peternak membatasi interaksi dengan ternak yang sakit.
“Jika terlalu banyak interaksi, manusia yang berada dalam kandang, peluang menjadi penyebar virus sehingga akan semakin meluas,” ungkapnya.
Pipin mengakui, banyaknya masyarakat yang menonton saat tim keswan melakukan pemeriksaan. Hal ini dapat berisiko virus menempel pada pakaian atau benda lain yang dipegang manusia.
Karena itu, dia memastikan kandang tetap steril dan melakukan desinfeksi secara mandiri menjadi langkah pencegahan paling efektif.
“Saya menyadari peternak khawatir, yang penting jangan ke kandang hewan yang sakit, jika memang harus pakai APD agar tidak jadi pembawa virus,” tegasnya.
Untuk diketahui, virus PMK menular dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak yang terinfeksi, baik kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita. Medianya melalui droplet, leleran hidung, hingga serpihan kulit. Penularan juga bisa lewat angin, alas kandang yang terkontaminasi, hingga terbawa oleh manusia.
Karena itu, Pipin mengimbau agar petani maupun peternak tidak menyembunyikan ternaknya yang sakit. Jika terdapat gejala yang mengarah ke PMK, segera melapor ke petugas setempat. Dia meyakinkan, PKM bisa disembuhkan.
“Kami gerak cepat karena pada dasarnya PMK bisa disembuhkan asal ditangani dengan cepat. Banyak kasus kematian karena terlambat ditangani,” ujarnya.
Update terkini, wabah PMK telah menyebar ke 18 kecamatan, yaitu Kerek, Jatirogo, Semanding, Plumpang, Soko, Palang, Senori, Tambakboyo, Montong, Bancar, Rengel, Merakurak, Widang, Jenu, Grabagan, Kenduruan, Parengan, dan Bangilan.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim