TUBAN, Tugujatim.id – Menjelang tutup tahun 2022, ada tiga proyek infrastruktur senilai Rp20,7 miliar di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terancam molor dari pengerjaan dan tidak selesai di tahun ini. Proyek itu adalah Alun-alun Tuban, eks rest area, dan Gedung Olah Raga (GOR) Rangga Jaya Anoraga.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Tuban, HM Miyadi. “Contohnya seperti alun-alun, rest area, dan GOR. Itu tidak mungkin selesaikan kok,’’ ucapnya, pada Jumat (9/12/2022).
Menurutnya, kurang matangnya perencanaan proyek juga akan berimbas pada realisasi anggaran yang lambat. Tentunya juga pada target penyelesaian proyek infrastruktur yang terancam tidak tuntas hingga akhir tahun ini.
Ke depannya, Miyadi akan memastikan perencanaan anggaran tahun depan telah matang, terutama perencanaan proyek infrastruktur, sehingga penyelesaian proyek bisa selesai di akhir tahun, mengingat keterlambatan realisasi anggaran terjadi pada awal tahun 2022.
Setelah evaluasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2023 dari Gubernur Jatim telah selesai, pihaknya bersama Komisi I akan memanggil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan dinas terkait, terutama Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban.
Pemanggilan yang rencananya dilakukan Januari tahun depan itu untuk memastikan perencanaan realisasi anggaran 2023 telah matang dan tepat sasaran.
Pria yang juga Ketua DPC PKB Tuban ini mengatakan bahwa perencanaan nanti tentunya harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang sudah ada.
“Ketika perencanaan itu benar matang, tentu nantinya lelang proyek bisa dilakukan di awal tahun, sehingga tidak ada keterlambatan pembangunan,’’ pungkasnya.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyampaikan bahwa semua kegiatan pembangunan itu masih terus berprogres. Termasuk semua kegiatannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Orang nomor satu di Tuban itu optimis dan berharap semua pembangunan bisa selesai di akhir tahun ini. Namun begitu, cuaca dan hal lainnya menjadi faktor utama untuk menyelesaikan pembangunan-pembangunan yang ada.
“Kita doakan semoga tepat waktu. Kalau misalnya tidak tepat waktupun sudah ada ketentuan yang berlaku,” ujarnya, pada Jumat (9/12/2022).