BATU, Tugujatim.id – Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Tlekung, Kota Batu, telah lama dikeluhkan warga. Pasalnya, tumpukan sampah tersebut membuat warga sekitar tidak nyaman, baunya tidak sedap, sumur warga terkontaminasi hingga menyebabkan penyakit.
Menurut Riono, salah satu warga sekitar TPA Tlekung, sejak empat tahun yang lalu tempat pembuangan sampah tersebut dikeluhkan warga karena kurangnya perhatian pemerintah dalam pengelolaannya. Bahkan warga sempat pasang spanduk protes, tetapi belum ada solusi bijak dari pemerintah.
“Setiap bangun pagi, bau tidak sedap selalu ada. Bau ini yang mungkin terbawa oleh angin pagi, dan ketika para pekerja mulai bekerja menggeser sampah mengisi tempat yang baru untuk diisi dengan sampah yang berdatangan,” keluh Riono saat ditanya dikediamannya, Kamis (03/3/2022).
Riono melanjutkan bahwa saat musyawarah bersama, Wali Kota Batu menjanjikan akan diadakan mesin pengolahan sampah. Namun hingga kini belum juga datang alatnya. Dia menegaskan jika dalam jangka waktu dua bulan belum terealisasi maka warga akan turun langsung menindaklanjuti permasalahan tersebut.
“Harapannya dengan adanya pemasangan banner tersebut, permasalahan yang ada bisa segera teratasi. Dan mesin yang dijanjikan akan segera diadakan,” papanya.
Memang, lanjut Riono, untuk mengurangi bau yang tak sedap, petugas TPA Tlekung telah melakukan penyemprotan enzim setiap harinya, walaupun tidak sepenuhnya hilang. Selama ini, setidaknya ada 5 dampak TPA Tlekung bagi warga sekitarnya.
1. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan melalui udara yang menyebabkan bau tidak sedap. Ini mengganggu indra penciuman warga setiap hari, apalagi saat hujan turun. Lalat beterbangan dan hinggap di tubuh warga sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Hal ini membuat warga di sekitar TPA Tlekung tidak nyaman.
2. Pelepasan gas metana
Tumpukan sampah Tlekung juga menghasilkan gas metana. Pada kadar yang tinggi gas metana dapat mengurangi kadar oksigen di atmosfir bumi. Selain itu, jika sampah yang ditimbun melebihi kapasitas dan tidak bisa menampung lagi, maka gas metana berada pada kadar yang tinggi bisa menyebabkan kebakaran dan ledakan bercampur dengan udara. Hal ini juga dapat membahayakan warga setempat.
3. Sumur warga tekontaminasi
Sampah Tlekung yang sudah lama menumpuk dan susah untuk didaur ulang menyatu dengan tanah. Kemudian meresap ke dalam hingga ke air. Kemudian, pada saat banjir cairan dalam sampah mengalir menuju sumber air dan akan tercampur. Ini menyebabkan air sumur menjadi kotor dan tidak sehat.
4. Warga dibanjiri sampah
Dampak lain TPA Tlekung yang dekat permukiman warga ialah banjir sampah. Pasalnya, tumpukan sampah yang cukup tinggi jika terjadi hujan, maka sampah sedikit demi sedikit akan terbawa arus air ke permukiman. Hal ini berdampak buruk bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
5. Menyebabkan penyakit
Tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, TPA Tlekung juga bisa mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya dapat terjadi melalui air, udara, tanah dan juga organisme lainnya. Hal ini dapat menimbulkan penyakit.