TUBAN, Tugujatim.id – Ratusan warga di lima desa di Kecamatan Semanding, Tuban, menggelar sedekah bumi di area Pemandian Bektiharjo. Mereka hadir di tempat tersebut sebagai wujud syukur dengan melimpahnya sumber mata air yang tidak pernah berhenti mengaliri rumahnya.
Warga satu per satu datang membawa makanan yang telah disiapkan dari rumah. Tidak lupa aneka jajanan seperti buah dan lain-lainnya juga dipersiapkan untuk diberikan ke ikan dan monyet penghuni area pemandian.

Pemangku Sendang Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban, Hartono, 70, menyebutkan, tradisi sedekah bumi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Bahkan, mungkin sejak ini ditemukan kali pertama oleh Adipati Tuban pertama Dandang Wacana.
Konon kabarnya Sendang Bektiharjo ini menjadi cikal bakal nama Tuban yang berasal dari kata meTU BANyune. Sebab, saat itu Adipati yang sedang babat alas mencari air. Tiba-tiba, dia melihat air yang keluar muncrat hingga menjadi sebuah sendang.
“Lima desa yang mendapatkan berkah dari sumber mata air ini. Pertama yang pasti Bektiharjo sendiri, Prunggahanwetan dan Prunggahkulon, Semanding, dan Tegalagung. Kalau dulu ditambah Karang. Namun, sekarang sudah tidak pernah ikut,” ucap Hartono.

Dia menyebutkan, dengan anugerah dari Allah SWT, sumber mata air tidak berkurang debitnya. Hal tersebut meski diambil manfaatnya juga oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, airnya masih melimpah.
“Alhamdulillah, bisa mendapatkan anugerah, air yang melimpah ruah. Bisa dinikmati setiap hari,” terangnya.

Sementara itu, Ayu Ningsih, 24, warga setempat mengungkapkan, senang mengikuti tradisi ini. Meski bukan penduduk asli desa setempat, tapi dia sangat antusias. Menurut dia, tradisi ini harus tetap dilestarikan. Sebab, untuk menjaga kelestarian alam juga ekosistem yang ada.
“Ikut sudah lima kali. Unik dan harus dilestarikan. Memberi makan hewan yang ada di Bektiharjo,” ujarnya saat acara sedekah bumi.