Tugujatim.id – Clubhouse, aplikasi dan sebuah platform media sosial ini dalam kurun waktu beberapa waktu terakhir ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat. Kepopuleran aplikasi ini diakibatkan oleh Elon Musk, CEO Tesla sekaligus orang terkaya ke-2 di dunia bergabung dan turut mempromosikan aplikasi tersebut.
Dilansir dari Business Today, Clubhouse merupakan aplikasi berbasis audio-chat, yang diciptakan oleh Paul Davison, seorang pengusaha Silicon Valley dan mantan karyawan Google Rohan Seth, yang dikembangkan oleh Alpha Exploration Co. Aplikasi ini dirilis pada Maret 2020, dan viral di awal tahun 2021.
Di Indonesia, aplikasi ini sendiri tengah menjadi perbincangan hangat para Influencer maupun Enterpreneur, yang menyebabkan semakin tingginya antusias masyarakat. Sebelum mengunduhnya, ini dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui:
1. Belum bisa dinikmati pengguna Android
Clubhouse saat ini hanya dapat diunduh oleh pengguna iPhone, alias tersedia untuk iOs terutama iOs 13 ke atas. Hal ini menyebabkan munculnya pandangan di masyarakat bahwa Clubhouse merupakan aplikasi yang eksklusif untuk kelas menengah ke atas.
Nyatanya, Android juga akan mendapatkan kesempatan, namun masih dalam tahap pengembangan.
2. Adanya sistem waiting list untuk pendaftaran akun
Tidak seperti aplikasi lain, pengguna Clubhouse tidak langsung mendapatkan akun dalam aplikasi tersebut. Platform ini menggunakan sistem waiting list sehingga tidak semua pengguna dapat mendaftar. Sayangnya, hal ini tidak menjamin beberapa pengguna akan mendapatkan akun.
Agar mudah untuk bergabung dalam platform ini, pengguna perlu mendapatkan undangan dari temannya. Tiap pengguna diberi batasan 2 undangan untuk mengajak teman – temannya. Hal ini ternyata juga dapat meminimalisir adanya akun-akun palsu.
3. Tetapkan mulai sekarang, username dalam Clubhouse tidak dapat diubah
Terdapat beberapa pengguna yang kerap mengganti usernamenya dalam media sosial lain. Namun dalam Clubhouse, pengguna perlu memantapkan username yang akan digunakan, karena dalam aplikasi ini tidak tersedia fitur untuk mengganti username ketika sudah bergabung.
4. Tidak terdapat fitur chat berbasis teks dan gambar
Pengguna hanya dapat menggunakan audio-chat untuk berbincang. Pengguna tidak dapat mengirim pesan melalui teks, ataupun mengirim gambar seperti media sosial pada umumnya.
Penggunaan audio-chat ini mirip dengan fitur group call, dengan daya tampung yang besar di tiap roomnya yaitu hingga 5.000 pengguna. Room yang disediakan oleh Clubhouse pun terdapat 3 macam, yaitu Open Room, Social Room, dan Close Room.
Tak semua pengguna dapat berbicara dalam suatu ruangan, terdapat moderator yang dapat mengatur siapa saja speakers dalam ruangan tersebut.
5. Dapat digunakan kapan pun, tanpa batasan durasi
Room yang digunakan dalam Clubhouse tidak memiliki batasan waktu, sehingga penggunanya dapat memanfaatkan ruangan tersebut dengan bebas. Beberapa Influencer, Content creator hingga Enterpreneur sering mengadakan topik pembahasan yang berguna bagi pengguna lainnya, seperti sedang mengadakan suatu webinar.
Jangkauan aplikasi ini juga mencangkup global, sehingga tiap pengguna dapat bergabung dalam suatu ruangan yang diadakan oleh pengguna di negara lain. (Adinda Novira/gg)