Kota Malang Tugujatim.id – Tinggal hitungan hari masa kampanye berakhir dan hari H pencoblosan, 14 Februari pun semakin dekat. Para Calon Legislatif (Caleg) bekerja keras guna mendapatkan suara dari masyarakat agar bisa duduk di kursi DPR RI, termasuk Djamal Aziz yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil V) Malang Raya.
Warga Negara Indonesia berkewajiban menggunakan hal pilih untuk menentukan pemimpin yang terbaik sesuai pertimbangan masing-masing. Serta tetap memegang asas Luber Jurdil yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Djamal Aziz mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI Partai Nasdem dari Dapil Malang Raya. Politisi senior ini tidak kalah menarik dari sisi perjuangan dan latar belakangnya, sehingga memang layak mewakili masyarakat Malang Raya di kursi DPR RI.
Pemilihan angka 6 dalam daftar nomor urut Caleg DPR RI Partai Nasdem Dapil Malang Raya, bukan tanpa alasan. Angka 6 menurutnya memiliki makna tersendiri.
“Kalau nomor enam Anda perbincangkan, nomor enam itu bagus. Lima partainya Islam, rukun Islam. Enam rukun iman personalnya. Ente Islam tapi kalau ndak iman percuma, betul ndak?” tutur Djamal Aziz pada Podcast Tugu Inspirasi pada Rabu (29/11/2023).
Berikut ini 6 alasan pertimbangan memilih Djamal Aziz, Caleg DPR RI Nomor 6 Partai Nasdem Dapil V Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten malang dan Kota Batu.
1. Politisi Senior Anggota DPR RI 2009-2014
Pria kelahiran 9 Maret 1958 itu pernah terpilih sebagai DPR RI pada 2009 dan masuk pada Komisi X yang menangani bagian Pemuda, Pariwisata, Kebudayaan, Pendidikan, dan Kesenian. Beliau juga dipercaya untuk menjadi anggota BURT (Badan Urusan Rumah Tangga).
2. Memiliki Visi Memberi Manfaat bagi Masyarakat
Setelah sekitar 10 tahun vakum dari dunia politik, di usia 65 tahun ini, Djamal Aziz kembali maju untuk menjadi calon DPR RI Malang Raya. Beliau memiliki misi untuk kebermanfaatan bagi masyarakat. Pasalnya, Djamal tidak lagi terbebani oleh anak. Karena keempat anaknya telah tuntas pendidikan dan hidup mandiri.
3. Latar Belakang sebagai Pengusaha
Djamal Aziz menjabat Direktur Utama dan pemilik PT. Andromeda Graha Indonesia. Selain itu, juga aktif dalam berbagai organisasi. Djamal Aziz juga pendiri dan pemilik IHTP (International Healthcare Training Program), pendiri dan pemilik klinik spesialis RAHMAT SEJAHTERA.
4. Ingin Mengembangkan Potensi Wisata Malang Raya
Menurut Djamal Aziz, potensi wisata Malang Raya sangat luas dan menjadi kesempatan besar bagi Malang untuk dapat berkembang dan dikenal banyak orang. Sebagai pusat kuliner dan pusat wisata, banyak pendatang yang tertarik untuk merantau dan tinggal di Malang. Hal ini menjadi kesempatan untuk menarik perhatian dari masyarakat. Walaupun terkendala jarak dan demografis, Djamal yakin tidak akan kehilangan akal untuk mengembangkannya.
“Maka Malang Raya ini yang harusnya meninggalkan ego sentris, adalah para pejabat di tiga kabupaten/ kota ini. Wali Kota Malang, Wali Kota Batu, dan Bupati. Kabupaten Malang. Tinggalkan ego sentrisnya harus punya tagline,” kata Djamal dilansir dari Podcast Tugu Inspiratif Rabu (29/11/2023).
5. Mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tahun 2012
Djamal Aziz pernah diusulkan menjadi Ketua Umum PSSI 2012-2016, walaupun sebelum diusulkan sudah berada di bawah kepengurusan PSSI sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) dan pernah mewakili federasi dalam acara yang berkaitan tentang kerusuhan suporter di Indonesia.
6. Berlatar Pendidikan Tinggi dan Pengamat Ekonomi
Djamal Aziz adalah sarjana muda kimia industri di UPN Surabaya, Sarjana hukum Universitas Bayangkara Surabaya dan terakhir Magister hukum Universitas Bayangkara.
Perputaran ekonomi yang sejak pandemi masih naik turun menjadi perhatian Djamal. Salah satu kegiatan yang bisa meningkatkan perekonomian sekaligus melestarikan budaya adalah lomba kicau burung. Walaupun tampak sepele, kegiatan ini bisa membangkitkan UMKM dan membuka peluang pekerjaan. Hal ini diungkapkan Djamal Aziz ketika menghadiri perlombaan kicau burung Adilla Cup 5 di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang pada Minggu (14/1/2024).
Djamal Aziz juga mengaku memberi saran masukan dan perhatian atas keluhan warga perihal renovasi Pasar Besar Malang.
Sehingga 6 alasan di atas bisa menjadi pertimbangan masyarakat dalam menentukan pemilihan. Tetapi semua kembali kepada penilaian masyarakat. Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang dipilih dan dinilai oleh rakyat. Begitu pula kata Djamal Aziz sebagaimana diungkapkan pada podcast Tugu Inspirasi, bahwa yang berhak menilai adalah masyarakat, dan finalnya saat Pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024 (Ads).
Penulis : Sinta Ayudia
Editor : Darmadi Sasongko