PASURUAN, Tugujatim.id – Lobster biasanya terkenal sebagai kuliner mewah di restoran besar.
Namun bagi pecinta kuliner seafood, tidak ada salahnya mencicipi olahan lobster ala warung kaki lima di Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Olahan lobster ini disajikan di sebuah warung kaki lima di Jalan Patiunus, Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp80 ribu saja, anda bisa mendapatkan satu porsi olahan oseng-oseng lobster.
Pemilik warung, Rudi Eko (50) menyatakan bahwa olahan lobsternya memang lebih murah dari lobster yang dijual di rumah makan atau restoran. Pasalnya, dia membudidayakan sendiri ratusan lobster-lobster di belakang warungnya. “Kalau di rumah makan sekitar sini biasanya Rp120 ribu dapat dua ekor, di sini Rp 80 ribu bisa dapat tiga ekor,” ujar Rudi, pada Minggu (20/11/2022).

Rudi sengaja menyajikan lobster dengan diolah oseng-oseng agar berbeda dengan yang lain. Dengan menggunakan bumbu-bumbu rempah, lobster olahannnya menjadi bercita rasa masakan tradisional jawa. Selain oseng-oseng, Rudi juga siap mengolah lobsternya menjadi lalapan atau bakaran sesuai keinginan pelanggan.
Meskipun baru buka selama satu bulan terakhir, beberapa orang sudah datang dan menjadi pelanggan tetapnya. “Seminggu biasanya dua orang yang datang pesan lobster. Mereka bilangnya kenyang makan di sini, porsinya banyak,” ungkapnya.
Menurut Rudi, ide membuat olahan oseng-oseng lobster ala kaki lima ini muncul secara spontan. Mulanya dia berniat membuka usaha budi daya lobster pada tahun 2018 karena tergiur harga jualnya yang mahal.

Diapun membeli lima ekor indukan lobster dari rekannya di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Selama lima tahun budi daya, lobsternya berkembang menjadi sampai sekitar 5.000 ekor. “Ternaknya gampang, setahun bisa beranak sampai seribu, tapi ya gitu jualnya susah,” ungkapnya.
Rudi sudah berupaya menjajakan lobster hasil budidayanya ke sejumlah rumah makan, namun tak ada satupun yang terjual.
Karena sebelumnya istrinya punya warung lalapan belut, diapun berinisiatif menjual olahan oseng-oseng lobster. “Awalnya malah saya makan sendiri lobsternya, tapi dipikir-pikir kalau dimasak dan dijual ada potensi,” jelasnya.

Salah satu pengunjung, Ojin menyatakan bahwa rasa olahan lobster ala kaki lima ini tidak kalah enaknya dengan lobster yang dijual di rumah makan. “Ini lobsternya enak pol (enak sekali), sangat direkomendasikan. Rempah-rempahnya sangat kerasa,” katanya.