Foto Semarak Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan, Beda Jagoan Tetap Junjung Perdamaian

Dwi Lindawati

Olahraga

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Seorang anak bermain bola di antara ribuan bendera raksasa di Kampung Piala Dunia di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Senin (21/11/2022). (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

PASURUAN, Tugujatim.id – Pemasangan bendera raksasa di Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan, tepatnya di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, sudah jadi tradisi turun-temurun. Sejak bergulirnya Piala Dunia ke-16 pada 1998, warga Desa Gerongan berinisiatif hiasi kampungnya dengan bendera-bendera negara peserta pesta sepak bola dunia setiap empat tahun sekali.

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Bendera-bendera negara peserta Piala Dunia 2022 menghiasi sepanjang dermaga di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Tidak tanggung-tanggung, hampir sekitar 3.000 warga di 5 dusun Desa Gerongan, Kabupaten Pasuruan, akan memasang bendera tim jagoannya di Piala Dunia 2022. Bendera raksasa itu menghiasi sepanjang jalan, lapangan, hingga dermaga tempat bersandarnya kapal nelayan di Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. Di balik kemegahan dan indahnya susunan bendera raksasa di Desa Gerongan itu masih tersimpan sisi rivalitas antar pendukung negara peserta Piala Dunia.

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Sekelompok pemuda kompak memasang bendera raksasa negara Piala Dunia berukuran 10×5 meter di lapangan Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Senin (21/11/2022). (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Salah satunya Afrizal, 18, pemuda Dusun Karangpanas 1, Desa Gerongan, yang harus merasakan persaingan dengan Romli, 36, ayahnya. Sejak dulu Afrizal mendukung tim Argentina, sementara si ayah mendukung tim Belanda.

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Ibu-ibu nelayan menjemur ikan di antara bendera raksasa di Kampung Piala Dunia di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

“Jadi keluarga saya masang bendera 2, Belanda sama Argentina, nanti masangnya bersampingan,” ujar Afrizal.

Persaingan di antara keduanya akan terasa ketika tim Argentina dengan tim Belanda bertemu. Sesuai aturan Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan ini, salah satu bendera yang dipasang bapak dan anak harus dicopot apabila tim sepak bola negara jagoannya kalah.

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Baliho selamat datang di kampung “Gila Bola” Piala Dunia di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Meski begitu, bagi Afrizal, rivalitas dengan ayahnya hanya terjadi selama pertandingan Piala Dunia berlangsung. Selebihnya, dia, ayahnya, bahkan warga desa lainnya tetap hidup rukun sebagaimana biasanya.

“Kadang juga gantian traktiran rokok buat seru-seruan, siapa timnya yang kalah, itu yang harus belikan rokok,” ungkapnya.

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Bendera raksasa negara peserta Piala Dunia terpasang di depan setiap rumah di 5 dusun Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

 

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Seorang anak bersepeda saat melintasi bendera raksasa negara peserta Piala Dunia di depan lapangan Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

 

Kampung Piala Dunia di Pesisir Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)
Pasang bendera raksasa sudah jadi tradisi turun-temurun warga Kampung “Gila Bola” Piala Dunia di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

Puting beliung di Jember.

Angin Puting Beliung di Jember Rusak Rumah Warga Desa Jambearum, Dua Dusun Terdampak!

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Angin puting beliung di Jember, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (28/02/2025). Akibatnya, sejumlah rumah warga di Desa ...