MALANG, Tugujatim.id – Usai pelantikan Bupati Muhammad Sanusi dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (26/02/2021). Keduanya langsung diberikan tugas oleh Khofifah untuk mengentaskan kemiskinan di Malang Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Sanusi mengatakan jika pihaknya sudah merencanakan beberapa strategi untuk masalah tersebut.
“Itu nanti yang akan kami mulai agar Malang Selatan tidak tertinggal dari Malang Utara. Maka agar terhubung antara Malang Selatan dan Malang Utara dengan jalan penghubung atau jalan nasional yang sampai ke Sendang Biru atau Balekambang,” terangnya usai melaksanakan seremonial Penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Malang di Pendapa Kepanjen pada Jumat malam.

Sanusi juga mengatakan akan mengupayakan pengembangan terkait potensi-potensi di Malang Selatan, baik pariwisata maupun pertaniannya.
“Kemudian kami akan mengembangkan potensi Malang Selatan, baik dari pariwisata maupun potensi-potensi lainnya di Malang Selatan. Misalnya kami akan mengembangkan padi hasil penelitian dari dinas pertanian, yaitu padi brang biji yang bisa menghasilkan 15 ton per hektare,” ujarnya.
“Saya berupaya petani di Malang Selatan dengan komoditasnya bisa menghasilkan Rp 100 juta per tahun. Jadi, itu bisa menambah pendapatan masyarakat,” sambungnya.
Untuk di sektor peternakan, alumnus Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini mengatakan akan mengedukasi para peternak dengan menggandeng Universitas Islam Malang (Unisma).
“Saya sampaikan akan ada pengembangan peternakan terpadu yang ada pendidikan peternakan yang dikembangkan Integrated Agro Technology Center (IATC) bekerja sama dengan Universitas Islam Malang (Unisma). Peternak sapi diharapkan produksinya meningkat per hari 2-3 kg. Untuk harga sapi hidup atau daging kasat Rp 50 ribu, maka per hari naik 2 kg sudah Rp 100 ribu, dan satu bulan pendapatannya bisa Rp 3 juta,” tuturnya.
“Untuk peternak susu sapi berdasarkan IATC akan berupaya mendatangkan sapi berkualitas bagus dengan hasil susu 45 liter per hari. Jadi, sehari bisa menghasilkan Rp 175 ribu, jadi yang biasanya cuma bisa 10-11 liter dan dengan ini bisa naik 3 kali lipat,” lanjutnya.
Pengusaha tebu asal Gondanglegi ini juga mengatakan dia akan mengusahakan pembangunan pabrik kelapa sawit di Malang Selatan.
“Saya juga sudah ada pembicaraan dengan Menko Perekonomian tentang pengadaan pabrik sawit di Malang Selatan. Ini sedang berproses terus, diawali dengan pertemuan Menko Perekonomian, gubernur Jawa Timur yang diwakili Pak Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), dan bupati Malang,” janjinya.
Menurut dia, pembangunan pabrik kelapa sawit ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di Malang Selatan.
“Jika itu bisa didirikan di Malang Selatan, maka seluruh tanah di Malang Selatan akan meningkat pendapatannya. Dengan demikian ini akan cepat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Malang, utamanya Malang Selatan, karena akan ada peningkatan pendapatan yang signifikan,” tegasnya.
Terkait sektor pariwisata, dia mengungkapkan akan mengusahakan percepatan pembangunan jalur lintas selatan (JLS).
“Selain itu, saya minta jalur lintas selatan (JLS) pada 2022 ini saya minta pada pengelolanya sudah selesai sampai batas Blitar. Jadi, para wisatawan bisa langsung datang ke Malang Selatan dan mendongkrak potensi wisata di sana,” ujarnya. (rap/ln)