TUBAN, Tugujatim.id – Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban memprediksi bahwa cuaca ekstrem akan terjadi saat perayaan natal dan tahun baru (nataru) 2023 hingga awal Januari 2023. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi akan mengguyur Tuban.
Prakirawan Cuaca Stasiun BMKG Tuban, Alia Rahma Nasution menyebutkan bahwa penyebab dari cuaca ekstrem adalah angin monsum barat yang semakin aktif.
“Kita tahu selama dua minggu sebelumnya sempat cerah. Itu karena ada gangguan angin monsum barat melemah. Jadinya kita merasakan cerah. Lah sekarang sudah aktif kembali. Sehingga kita merasakan hujan lebih lebat dari pada dua minggu yang lalu,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa faktor tambahan lainnya yakni Lanina dengan intensitas sedang dan juga tumbuhnya bibit siklon di Australia.
Tak hanya itu saja, faktor pendukung gelombang atmosfer tipe low frekuensi juga menjadi penyebab intensitas hujan sedang hingga lebat masih terus terjadi.
“Semua (daerah Tuban) hampir mengalami cuaca ekstrem. Nilai curah hujannyanya rata-rata lebih dari 50 mili meter per hari,” terangnya.
“Yang paling rawan cuaca ekstrem di wilayah Tuban selatan. Karena faktor lokalnya dan dukungan dari arah itu juga, jadinya lebih rawan dari pada wilayah utara,” imbuhnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, terutama yang tempat tinggalnya berdekatan dengan sungai maupun selokan yang ukurannya cukup besar. “Jika hujan lebat lebih dari 30 menit, lebih baik menghindar. Khawatir nanti hanyut atau terbawa arus air,” imbaunya.
Ditambah lagi, bagi masyarakat pesisir utara Laut Jawa agar selalu berhati-hati dan waspada. Sebab terjadi gelombang tinggi akibat tumbuhnya siklontropis di wilayah Australia. Pun saat memasuki awal bulan baru, rawan terjadi banjir rob. “Pasang air lautnya maksimum mencapai ketinggian 130-150 meter,” pungkasnya.