BOGOR, Tugujatim.id – Pondok Inspirasi mengundang empat mahasiswi Columbia University untuk berbagi kisah inspiratif kepada member Pondok Inspirasi, di Asrama Putri Pondok Inspirasi, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (7/01/2023).
Kegiatan sharing itu diikuti oleh 18 orang member Pondok Inspirasi dari berbagai program studi. Mereka belajar tips dan trik yang perlu diperhatikan ketika melamar studi ke USA, khususnya Columbia University. Adapun tips dan trik yang dibagikan sebagai berikut.
Pertama, dalam melanjutkan studi di luar maupun dalam negeri, penting halnya untuk untuk memilih program studi atau jurusan yang ingin ditekuni. Setelah mantap dengan pilihan program studi, baru kampus mana yang menyediakan jurusan yang ingin ditekuni.

Kedua, proses belajar di USA berbeda dengan di Indonesia. Mahasiswa dituntut untuk lebih proaktif bertanya dan mengutarakan pendapat mereka. Berpikir kritislah yang mereka kembangkan sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan seperti yang kita sering dengar.
“Give impact to others, lalu apa itu impact?” ucap Davira, mahasiswi Columbia University, dalam sesi sharing tersebut.
Ketiga, ketika mendaftar studi ke luar negeri umumnya akan ditanya, kenapa ingin memilih jurusan dan universitas tersebut? Kemudian bagaimana komitmen kamu ke dunia maupun negara asalmu? Menceritakan dengan singkat dan menarik menjadi tantangan tersendiri.
Keempat, pentingnya mendapat mentor yang tepat. Mentor yang ideal adalah dia yang satu jurusan dan satu universitas yang sama dengan tujuanmu. Banyak cara untuk mendapatkan mentor yang sesuai dengan harapan, salah satunya dari berbagai platform yang sudah banyak tersedia melalui media sosial maupun komunitas.
“Ketika kita merasa tidak cocok dengan mentornya, berani untuk mencari mentor yang capable berkomitmen untuk support mencapai tujuanmu. Jangan sampai hanya karena permasalahan mentor ini menjadi penghambat buat kamu menuju goals kamu,” ucap Fathia, mahasiswi Colombia University.
Kelima, pentingnya langkah konkrit bukan menghayal, baik itu langkah yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan ketika sudah lulus. Hal sederhana, seperti mengerjakan tugas kuliah tepat waktu bisa menjadi salah satu langkah konkrit yang bisa dilakukan.
Di akhir sesi sharing, para narasumber juga menambahkan bahwa sudah saatnya kita bisa menghindari rasa insecure. “Persiapkan bekal jauh-jauh hari dan komitmen dalam menjalani proses. Ketika kita tidak punya privillage, wajib hukumnya untuk membangun privillage kita sendiri,” ucap Fathia, Nabila, Davira, dan Indah, para mahasiswi Colombia University.(*)