MALANG, Tugujatim.id – Kabupaten Malang tidak hanya menawarkan keindahan alamnya sebagai destinasi wisata yang ikonik, tapi juga memiliki berbagai wisata edukasi yang unik. Salah satunya adalah Museum Kesehatan Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat, tepatnya di Jl Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Lawang.
Ini menjadi museum kesehatan jiwa pertama di Indonesia dengan desain rumah khas masa kolonial yang menambah kesan antik. Museum Keswa (Kesehatan Jiwa) ini diresmikan oleh Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia (RI), bertepatan dengan HUT ke-1 abad RSJ Dr Radjiman Wediodiningat pada (23/04/2009). Museum ini memiliki 700 lebih koleksi benda langka, tapi hanya sekitar 200-an yang dipajang karena kapasitas bangunan yang tidak cukup memadai.
Salah satu pegawai RSJ Aji Wahyugiarto SSos mengungkapkan, museum yang biasanya identik dengan mistis dan menyeramkan, tapi berbeda dengan museum unik ini. Selain melihat benda-benda langka yang sudah berusia ratusan tahun, pengunjung dapat belajar soal sejarah, khususnya tentang pengobatan kejiwaan.
“Tidak pernah terjadi hal mistis di sini. Itu hanya persepsi orang saja karena yang dipajang kan benda-benda kuno,” ungkap pegawai yang sudah 27 tahun menjaga museum ini.
Tak Perlu Merogoh Kocek, Masuk Museum Itu Gratis
Museum ini menampilkan ratusan buku berbahasa Inggris dan Belanda, ada lonceng yang digunakan untuk memanggil, mesin ketik, serta meja kerja dari kayu jati yang dipelitur menghiasi salah satu ruangan. Ditambah foto-foto lawas tokoh Indonesia yang bergerak di bagian medis kejiwaan, foto direktur dari masa ke masa, serta foto-foto pasien saat pengobatan dan terapi.
Tidak hanya itu, memasuki ruangan berikutnya pengunjung akan disuguhi benda-benda medis kejiwaan yang tak kalah unik, seperti pasung kayu dan rantai pasung, alat pemotong otak, alat pemotong tulang, straet jaket, hidroterapi, alat timbangan, serta janin yang diawetkan yang dapat membuat pengunjung ngeri melihatnya.
Dia menambahkan, pengunjung museum ini pun beragam, mulai dari kalangan mahasiswa, peneliti, pelajar dari berbagai daerah, bahkan tidak sedikit masyarakat biasa yang datang untuk sekadar ingin berkunjung saja.
“Waktu dulu, proyektor film, piano, piringan hitam, meja biliar, hingga alat tenun biasanya digunakan untuk terapi. Selain itu, lukisan-lukisan ini merupakan hasil karya dari pasien sendiri karena bagian dari metode pengobatan juga,” jelasnya.
“Rata-rata pengunjungnya itu mahasiswa dan pelajar, ada juga peneliti. Namun sayangnya, masyarakat Malang sendiri banyak yang belum tahu kalau di Malang ada museum ini,” imbuhnya.
Jika Anda ingin berkunjung ke museum ini, operasionalnya pada Senin-Sabtu, pukul 08.00-16.00, kecuali tanggal merah. Selain unik dan edukatif, Anda juga tidak perlu takut soal bujet karena pengunjung tidak dikenakan biaya apa pun alias gratis.
“Pihak RSJ tidak memungut biaya apa pun supaya pengunjung bebas datang dan belajar sejarah tentang medis, khususnya penanganan kesehatan jiwa,” tutupnya.
Tertarik berkunjung ke museum ini? Kapan lagi bisa liburan sambil menambah pengetahuan tanpa harus mengeluarkan biaya kalau bukan ke Museum Kesehatan Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat. Tunggu apa lagi, ajak teman maupun keluarga? Selamat wisata edukasi gaes… (Ovi-Gufron/ln)