TUBAN, Tugujatim.id – Lembaga Pemasyakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban membuat inovasi untuk membekali skill keterampilan kepada warga binaannya. Dalam melaksanakan inovasi ini, Lapas Tuban menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban dengan memberikan pelatihan pengelasan, elektronik, dan mebel.
Tak tanggung-tanggung, 60 narapidana diikutkan untuk mendapatkan skill keterampilan yang bisa mereka pergunakan saat bebas nanti.
Kepala Lapas Kelas II Tuban Siswarno mengatakan, institusi yang dia pimpin menyambut baik kegiatan pelatihan di Lapas Tuban dengan instruktur dari BLK. Menurut Siswarno, hal tersebut akan menjadikan bekal keterampilan dalam menjalani kehidupan nanti pasca bebas dari hukuman.
“Patut kami bersyukur, Anda semua mendapatkan pelatihan gratis dari negara, belum tentu jika Anda di luar sekarang mendapatkan pelatihan,’”kata Siswarno.

Pria asli Desa Mrutuk, Kecamatan Widang, ini menambahkan, program keterampilan yang diikutkan yakni, pengelasan, elektronik, dan mebel yang akan diikuti masing-masing 20 warga binaan.
“Kami siapkan keterampilan yang memiliki peluang pekerjaan tinggi, termasuk pelatihan elektronik yang dikhususkan menjadi teknisi smartphone,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan BLK Tuban Rias menuturkan, 3 paket kegiatan tersebut akan berlangsung selama 10 hari.
“Dalam satu hari ada 8 jam pelatihan. Kami akan maksimalkan itu selama 10 hari,” jelasnya.
Rias juga menyambut baik jika ada narapidana Lapas Tuban yang ingin mengembangkan pelatihan setelah keluar dari lapas.
“Di dalam lapas, kami juga memberikan pelatihan yang dibiayai APBN. Jika kelak mereka bebas bisa mengajukan diri untuk mengikuti lagi di kantor BLK,” cetusnya.
Sementara itu, SR, 42, napi kasus narkotika menuturkan, dia senang mendapatkan pelatihan ini. Menurut dia, selain mendapatkan sertifikat, mereka juga memperoleh pengalaman.
“Saya senang Pak, di dalam lapas bisa tambah ilmu biar bisa ngelas. Saya pinginnya buka bengkel las setelah keluar dari lapas biar sukses,” jelasnya.
Untuk diketahui, Lapas Tuban tahun lalu mengikutkan 120 napi untuk mengikuti pelatihan bersertifikat dari BLK. Setelah sukses menghasilkan karya dari hasil keterampilan, di tahun ini Lapas Tuban melebarkan sayap pelatihan di bidang service smartphone bersama BLK. (Mochamad Abdurrochim/ln)