Epidemiolog Unair: Pandemi Covid-19 Persulit Akses Kesehatan Penderita TBC

Redaksi

News

Dr M Atoillah Isfandari dr MKes selaku Pakar Epidemiologi Unair Surabaya. (Foto: Dokumen) ppkm darurat
Dr M Atoillah Isfandari dr MKes selaku Pakar Epidemiologi Unair Surabaya. (Foto: Dokumen)

SURABAYA, Tugujatim.id – Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr M Atoillah Isfandiari dr MKes, menyampaikan bahwa pandemi membuat warga, khususnya Surabaya, enggan berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) karena cemas, takut dan gelisah tertular Covid-19. Justru fenomena itu membuat potensi warga yang memiliki gejala tuberkulosis (TBC) sulit terdeteksi.

Sejak awal pandemi, pelayanan kesehatan dibatasi termasuk pelayanan mengenai TBC. Sehingga penderita kesulitan untuk kontrol dan mengambil obat. Hal itu meningkatkan risiko ketidakpatuhan pada konsumsi obat yang dampaknya penderita tuberkulosis menjadi resisten pada obat.

“Pandemi juga membuat seluruh tenaga kesehatan berfokus pada penanganan pandemi Covid-19, sehingga berisiko pada kurangnya jumlah SDM yang memberikan pelayanan TBC (dampaknya penderita TBC menjadi resisten pada obat, red),” terang Dr Ato dalam rilis Kominfo Jatim, Kamis (25/03/2021).

Dr. Ato memberi rekomendasi supaya penderita tuberkulosis rutin berobat dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). Selain itu, Dr. Ato menegaskan pentingnya peningkatan kewaspadaan tenaga kesehatan (nakes) tatkala melakukan pemeriksaan dahak, lantaran memiliki risiko tertular TBC dan Covid-19.

“Pelayanan TBC ini tidak boleh kendor, karena kurang lebih dampak yang ditimbulkan TBC dari aspek mortalitasnya itu hampir tinggi. Mungkin Covid-19 penularannya lebih cepat namun mortalitas (jumlah kematian, red) akibat TBC itu juga termasuk tinggi,” imbuhnya.

Selain itu, Dr. Ato menambahkan catatan bahwa terdapat tiga gejala penting tuberkulosisyang perlu diketahui dan diwaspadai seluruh masyarakat. Pertama, mengalami penurunan nafsu makan secara drastis. Kedua, diikuti penurunan berat badan signifikan, sebanyak 3 kilogram dalam sebulan. Ketiga, mengalami keringat dingin pada malam hari.

“Jadi bukan satu gejala muncul maka langsung diindikasikan TBC, tetapi ketika serangkaian tiga gejala itu muncul baru dapat dicurigai seseorang menderita TBC,” tandasnya.

Yang perlu diingat, jelas Dr Ato, memperhatikan jumlah ventilasi, paparan sinar matahari dalam jumlah yang cukup dan adanya sirkulasi udara yang baik di rumah. Ditambah lagi dengan asupan nutrisi juga perlu diperhatikan. Seseorang dengan nutrisi yang kurang baik, lebih mudah untuk tertular tuberkulosis.

Dr. Ato menutup bahwa masalah klasik terkait TBC seperti stigma pada penderita dapat dihilangkan dari masyarakat. Apalagi pelayanan dan kebutuhan logistik tuberkulosisperlu mendapat perhatian, supaya kepatuhan meminum obat bagi penderita TBC terjamin. (Rangga Aji/gg)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...