MOJOKERTO, Tugujatim.id – Setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam melaksanakan salat Idulfitri. Salat yang termasuk sunnah hukumnya itu biasanya dilaksanakan di masjid utama sebuah desa atau kelurahan. Juga terkadang digelar di tanah lapang, karena memperhitungkan banyaknya jemaah yang hadir.
Sebelum salat Id dilaksanakan, umumnya bacaan takbir, tahlil, dan tahmid berkumandang hingga menjelang waktu salat. Meski demikian, selain mengumandangkan bacaan tersebut, beberapa masjid juga turut membacakan nama orang yang sudah meninggal sebelum pelaksanaan salat Idulfitri. Seperti yang terjadi di Masjid Al Mubarok, Bangun, Pungging, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (22/4/2023).
Ketua Takmir Masjid Al Mubarok, H Moh Ikhsan mengatakan bahwa tradisi tersebut sudah berlangsung sejak lama. Alasannya, pembacaan nama-nama orang yang sudah meninggal itu bertujuan untuk didoakan karena bertepatan dengan momen Idulfitri.
Menurutnya, momen tersebut diharapkan menjadi berkah bagi semua, baik mereka yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
“Dibacakan nama-nama ahli kubur itu bermaksud orang yang mendengarnya mau mendoakan, minimal turut membaca Fatihah agar nama-nama ahli kubur diampuni dosa-dosanya,” terang Moh Ikhsan.
Nama-nama ahli kubur tersebut diberikan oleh warga yang ingin ahli kuburnya didoakan. Daftar nama tersebut diberikan di depan pagar masjid sebelum warga mengambil saf untuk salat.
Masih kata Moh Ikhsan, dalam daftar nama tersebut biasanya terselip beberapa lembar uang yang digunakan untuk operasional masjid.
“Selain setor nama ahli kubur, warga juga menyelipkan uang. Nantinya uang yang terkumpul digunakan seluruhnya untuk keperluan masjid,” bebernya.
Setiap tahunnya tidak kurang dari 15 juta rupiah masuk ke kas masjid Al Mubarok dalam satu gelaran salat Id. Hal itu menunjukkan antusiasme warga ketika salat Id untuk mendoakan ahli kubur sekaligus memberikan sedekah ke masjid.
Moh Ikhsan juga menambahkan, tradisi mendoakan tersebut tidak hanya terjadi saat Idulfitri saja, namun juga dilakukan saat sebelum pelaksanaan salat Iduladha.
“Tradisi ini juga tidak hanya ketika Idulfitri saja, namun saat Iduladha juga. Secara tidak langsung warga turut meramaikan masjid dengan bersedekah,” imbuh warga asli Sidoarjo itu.