SURABAYA, Tugujatim.id – Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan terdapat 11 kematian di Indonesia akibat virus rabies pada awal Juni 2023. Sementara itu, jumlah kasus gigitan penularan rabies yang terhimpun sebanyak 31.113 kasus.
Dari 26 provinsi yang menjadi endemis rabies, setidaknya terdapat 11 provinsi yang dinyatakan bebas rabies, salah satunya Jawa Timur. Sementara itu, ada 23.211 kasus gigitan yang mendapat vaksin rabies.
Belakangan, di Surabaya ditemukan kasus gigitan monyet yang menyerang dua bocah saat berhenti di lampu merah Jagir. Setelah mengalami gigitan, kedua anak tersebut kedapatan gejala panas dingin dan dilarikan ke RSU dr Soetomo.
Dari kasus ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya melakukan pengecekan terhadap monyet tersebut karena dikhawatirkan membawa tularan penyakit rabies.
Merespons hal itu, Dokter Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Nurdianto Triaksono drh MP mengatakan, penularan rabies berasal dari gigitan hewan ke manusia atau hewan ke hewan. Sebab, virusnya berada di sekitar mulut, khususnya saliva.

“Kalau digigit dan ada luka yang terbuka pada kulit terus terkena jilatan hewan rabies, maka kemungkinan virus akan masuk ke tubuh. Kulit itu fungsinya sebagai pelindung kalau tergores, bakteri dan virus bisa masuk ke jaringan dengan mudah,” jelas Nurdianto.
Lebih lanjut, dokter yang juga akademisi di Fakultas Kedokteran Hewan Unair ini menjelaskan bahwa ada beberapa gejala yang muncul pada hewan terjangkit rabies.
Pertama, hewan akan cenderung agresif. Dia bisa menggigit apa saja tidak hanya benda mati tetapi juga manusia. Kedua, dalam tahapan lain hewan akan lebih diam bahkan mengarah ke lumpuh. Dampak terburuk dari rabies akan berakhir di otak.
“Virus ini bisa merusak otak dan membuat sistem saraf tidak bekerja dengan baik. Ini nggak cuma terjadi pada hewan tapi juga korban gigitannya dengan case fatality rate hampir 100 persen. Maknanya, kalau korban gigitan anjing rabies kemungkinan akan meninggal dunia,” papar Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis, Pendidikan, Penelitian, dan Keperawatan Veteriner Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Unair itu.
Ia berpesan, jika seseorang mengalami gigitan hewan, sebaiknya hewan jangan dibunuh melainkan ditangkap dan diamankan agar ada pemeriksaan indikasi rabies atau tidak.
“Kalau ada korban gigitan lebih baik segera ke pelayanan kesehatan supaya ada penanganan,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti