Dispendik Jatim Tegaskan Sekolah Dilarang Jual Seragam

Lizya Kristanti

Pendidikan

dispendik jatim tugu jatim
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, di Surabaya, pada Jumat (21/7/2023). Foto: Izzatun Najibah/Tugu Jatim

SURABAYA, Tugujatim.id Seragam sekolah menjadi persoalan yang kerap mewarnai masa ketika memasuki tahun ajaran baru. Namun sampai saat ini, masih ditemukan beberapa sekolah negeri yang menjual seragam dengan harga fantastis hingga menjadi keluhan wali murid setiap tahun.

Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Aries Agung Paewai menyatakan bahwa pihaknya telah melarang sekolah negeri untuk menjual seragam. “Kita sudah memberikan komitmen tidak boleh ada sekolah yang menjual seragam. Komite dan sekolah tidak boleh menjual seragam,” katanya, pada Jumat (21/7/2023)

Ia juga mengatakan bahwa arahan tersebut juga diutarakan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. “Ibu Gubernur mengatakan, anak sekolah yang baru masuk ke lingkungan sekolah menengah boleh memakai baju bekas yang tidak mampu,” ucapnya.

Kata dia, siswa atau wali murid yang tidak mampu membeli seragam sekolah dapat memanfaatkan program orangtua asuh. “Nanti kita buat orangtua asuh. Di mana ada anak yang tidak mampu, orangtua asuh itu yang akan membelikan,” ujarnya.

Namun, meski Pemerintah Provinsi Jatim melarang sekolah untuk menjual seragam, hal itu tidak berlaku dalam sistem koperasi. Artinya, pihak koperasi tidak dilarang untuk menjual seragam sekolah namun ia memperingatkan agar tidak mewajibkan membeli. “Kalaupun ada, mungkin itu koperasi yang jual. Sekolah tidak boleh. Koperasi boleh, tapi tidak boleh memaksa. Jadi pilihan,” ujarnya.

Sebelumnya, informasi bergulir dari SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung yang mana salah satu wali murid mengeluhkan tingginya harga seragam atau atribut siswa baru di sekolah. Disebutkan bahwa kebutuhan seragam yang harus dibeli dan digunakan oleh siswa baru yakni sebesar Rp2.360.000

“Kalau koperasi kita nggak ikut-ikut. Makanya kalau dia jual mahal kalau dibeli ya tidak masalah jangan dibeli kalau nggak mampu. Kalau sekolah saya tindak,” pungkasnya.

Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...