MALANG, Tugujatim.id – Sebuah rumah warga Jalan Kertosariro, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, habis dilalap si jago merah pada Selasa sore (25/07/2023), sekitar pukul 16.30 WIB.
Rumah yang ditinggali oleh Sujati, 68; dan istrinya Supatmi, 64, yang berada di pemukiman padat penduduk itu terbakar. Akibat insiden ini, membuat warga Jalan Kertosariro dan sekitarnya berhamburan keluar dan panik. Hingga akhirnya tim pemadam kebakaran Kota Malang tiba di lokasi guna membantu memadamkan api.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kota Malang Agoes Soebekti mengatakan, kebakaran rumah warga Kertosariro tersebut terjadi karena diduga sang pemilik lupa mematikan kompor saat memasak di dapur.
“Pemilik rumah lupa mematikan kompor saat memasak karena tiba-tiba ada tamu yang datang sehingga ditinggal ke depan rumah,” ungkap Agoes Soebekti.

Dia melanjutkan, sebelumnya warga sekitar mencoba untuk memadamkan sendiri. Tapi, rumah warga Jalan Kertosariro itu dalam kondisi pengap. Akhirnya warga sekitar telepon ke pihak tim pemadam kebakaran.
“Tadinya mau dipadamkan sendiri oleh warga, tapi karena apinya makin besar, warga telepon kami,” tambahnya.
Untuk diketahui, rumah tersebut adalah rumah kontrakan yang ditempati oleh Sujati yang tengah dalam keadaan sakit bersama istrinya Supatmi. Berdasarkan informasi yang didapat Tugu Jatim, rumah itu terbagi menjadi dalam satu bangunan dan ditempati oleh dua pengontrak.
Saat memadamkan api, pihak pemadam kebakaran Kota Malang mendatangkan lima unit mobil serta dibantu 40 personel, baik relawan maupun tim pemadam kebakaran.
“Kelihatannya yang terbakar ya hampir 70 persen ya,” ungkap Agoes Soebekti.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun, perkiraan pemilik rumah mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati