BATU, Tugujatim.id – Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin hal itulah kiasan yang cocok untuk menggambarkan kondisi sektor pariwisata saat ini, tak terkecuali para pelaku usaha pariwisata di Kota Batu. Bagaimana tidak, setelah terombang-ambing akibat pandemi Covid-19, kini pihaknya harus terancam akibat larangan mudik lebaran dari pemerintah pada tahun 2021 ini.
Ya, semangat para pelaku usaha pariwisata ini semakin menciut usai adanya larangan mudik lebaran pada 6 hingga 17 Mei 2021. Terlebih, hal tersebut semakin diperketat dengan adanya adendum dari Satgas Covid-19 yang mana periodenya semakin diperluas.
Di tengah upaya meningkatkan kembali kunjungan wisatawan, pelaku usaha pariwisata sudah mulai tersenyum usai adanya peningkatan kunjungan sejak jebloknya kunjungan di awal pandemi.
Direktur PT Selecta, Sujud Hariadi berpendapat, larangan mudik akan berdampak bagi sektor pariwisata Kota Batu. Di mana, mayoritas pengunjung berasal dari luar Malang Raya.
“Pengunjung lokal dari Malang Raya sejauh ini hanya berkisar 15 persen dari keseluruhan wisatawan yang ada. Memang wisatawan yang datang ke Selecta tercacat mayoritas berasal dari Surabaya Raya,” ungkapnya, Kamis (22/4/2021).
Berkaca pada tahun tahun sebelumnya, Sujud mengaku lonjakan pengunjung terjadi selama sekitar dua minggu libur lebaran.
“Biasanya, pengunjung membludak dalam dua minggu libur lebaran. Bahkan dalam hari biasa, perharinya bisa menyamai jumlah kunjungan weekend. Gak tau lebaran tahun ini nanti seperti apa,” ucapnya.
Dia mengaku hanya bisa berharap vaksinasi bagi pelaku usaha pariwisata maupun kelompok masyarakat lainnya dapat berjalan dengan sukses.
Sehingga, mobilitas masyarakat terutama untuk berlibur dapat berjalan lancar tanpa ada kendala. Selain itu, dari vaksin diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19.
“Akhirnya wisata bisa mulai menggeliat lagi kunjungannya. Wisata ini kan basisnya pergerakan atau perpindahan orang, kalau gak bebas ya wassalam,” tutupnya.