News  

Pedagang Mukena di Pasar Babat Lamongan Keluhkan Penjualan Masih Sepi

Toko mukena di Pasar Babat, Lamongan mengeluhkan penjualannya masih sepi. (Foto: Mila Arinda/Tugu Jatim)
Toko mukena di Pasar Babat, Lamongan mengeluhkan penjualannya masih sepi. (Foto: Mila Arinda/Tugu Jatim)

LAMONGAN, Tugujatim.id – Bulan suci Ramadhan hampir memasuki pertengahan, seluruh muslim di penjuru dunia akan memanfaatkan bulan ini untuk memperbanyak ibadah, seperti tarawih setiap malamnya. Momen ini biasanya menjadi kesempatan bagi pedagang mukena untuk mengambil keuntungan, namun hal tersebut justru tak dirasakan pedagang mukena di Pasar Babat Lamongan.

Salah satunya wanita yang akrab disapa Fitri, pedagang mukena ini merasa dagangannya masih sepi pembeli.

“Ya seperti ini, penjualan masih sepi, nggak tentu bisa kejual berapa, kadang laku 2 atau 3, kadang sehari nggak laku sama sekali,” ujarnya saat ditemui Tugu Jatim, Rabu (21/04/2021).

Namun begitu, menurutnya penjualan tahun tahun ini lebih lumayan dibanding dengan tahun lalu saat Ramadhan pertama kali dalam kondisi wabah Covid-19.

“Kalau tahun ini lebih mending dari pada tahun lalu, tahun lalu itu kan awal-awal Corona, jadi orang-orang takut buat ke pasar,” katanya dengan ramah.

Untuk perkiraan penjualan jelang hari raya Idul Fitri mendatang, Fitri tidak bisa memastikan bahwa penjualan akan naik, karena semua menurut dia, tergantung kepada aturan yang ditetapkan pemerintah. Jika pemerintah memperbolehkan mudik, otomatis banyak pendatang yang pulang kampung dan kemungkinan dagangannya laris.

“Tinggal pemerintahnya, sekarang kan orang-orang nggak boleh mudik, jadi ya seperti ini, pasar masih sepi,” terangnya.

Hal yang sama juga dirasakan Mbak Muh, pedagang mukena ini menuturkan bahwa penjualannya tak seperti tahun-tahun lalu.

Mbak Muh sendiri mengaku membeli grosiran mukena dari berbagai daerah, seperti Bandung dan Kudus. Untuk Harga harga mukena, menurutnya juga juga mengalami kenaikan harga.

“Satunya naik Rp 5 ribu, ada yang Rp 10 ribu, sama dengan harga baju,” tuturnya.

Meski tak seramai saat sebelum adanya pandemi Covid-19, ia tetap berharap banyak pembeli yang datang.

“Ya alhamdulillah disyukuri apa adanya, semoga nanti banyak yang beli, semoga ini semuanya laris,” harapnya.