TUBAN, Tugujatim.id – Sudah hampir enam bulan terjadinya peristiwa ambrolnya Jembatan Glendeng di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Hingga saat ini jembatan yang menghubungkan dua kabupaten di Jawa Timur ini belum juga dibangun.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein menyebutkan, pembangunan untuk menyambung jembatan ini sudah dianggarkan di APBD Tuban Tahun 2021 sebesar Rp 10 miliar. Sedangkan sampai saat ini perencanaan gambar yang telah ditenderkan belum juga usai.
“Pemenang tender perencanaan dengan nilai Rp 50 juta itu sudah dimenangkan. Kalau tidak salah dari ITS. Dan desainnya belum selesai,” kata Wabup Noor Nahar Husein pada Selasa (27/04/2021).
Noor menambahkan, dalam perencanaan gambarnya belum diketahui secara pasti seperti apa yang akan dilakukan dalam pembangunannya. Apakah diperpanjang dengan menambahkan beberapa meter saja atau langsung satu skat jembatan yang diperkirakan satu skat panjangnya kurang lebih 15-20 meter.
“Karena ini untuk jangka panjang, makanya kami menunggu perencanaan gambarnya dulu,” ungkapnya.

Berbeda tanggapan dengan Ketua DPRD Tuban H.M. Miyadi terkait pembangunan Jembatan Glendeng ini. Miyadi mengatakan, sampai saat ini belum ada pembahasan sama sekali.
Bahkan, terkait anggaran pembangunan belum ada di APBD Tuban 2021. Kalau dibahas, paling tidak ada usulan eksekutif untuk pembangunan jembatan pada Perubahan APBD 2021.
“Belum ada (pembahasan Jembatan Glendeng, red). Misal kami bahas, ada usulan di Perubahan APBD mendatang,” kata Miyadi.
Sekadar diketahui, bagian penahan tanah Jembatan Glendeng sisi utara masuk Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban, mengalami keretakan yang membuat konstruksi ikut amblas pada Selasa (03/11/2020).
Pasca kejadian amblasnya ini, hingga kini jembatan tersebut sudah dibuka tutup untuk roda dua sebagaimana perkembangan kondisi. Terkecuali roda empat atau lebih.