MALANG, Tugujatim.id – Terlalu! Guru ngaji bejat bernama Imam Suaidi alias Kasidi, 32, diduga melecehkan empat muridnya yang masih di bawah umur selama tiga tahun di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Mirisnya, aksi dugaan pencabulan ini dilakukan di tempat pengajian sekaligus rumah pribadinya yang dikelola.
Wakapolres Malang Kompol Wisnu S Kuncoro mengatakan, tersangka pencabulan melakukan aksinya berkali-kali sejak 2020-Juni 2023. Aksi pencabulan berupa mencium pipi, meremas payudara, hingga memegang dan mengelus kemaluan korban.
“Tersangka selalu bilang agar mereka selalu nurut. Dalam bahasa Jawa ‘lek nurut nang gurune bakalan sukses’, seperti itu,” ujar Wisnu saat konferensi pers di lobi Mapolres Malang, Sabtu (09/09/2023).
Also Read
Baca Juga: Ledakan Tangki Pendam SPBU di Grati Pasuruan, 2 Karyawan Pertamina Luka Bakar Parah
Aksi pencabulan itu pun dirinci Wisnu. Aksi tersangka terhadap korban SUH, 12, sebanyak tiga kali dari Maret 2023 hingga Juni 2023. Untuk korban ADA (saat kejadian 17 tahun) sebanyak lebih dari lima kali sejak Juli 2022 hingga Januari 2023. Korban WMU, 14, sebanyak lebih dari lima kali sejak 2021- Juni 2023. Terakhir, korban SNA, 14, sebanyak empat kali sejak 2020-Mei 2023.

Kasus pencabulan guru ngaji ini terbongkar dan dilaporkan oleh ibu kandung salah satu korban ke Polsek Lawang. Pada Rabu (06/09/2023), tersangka berhasil diamankan pihak kepolisian.
Baca Juga: All-Out, KONI Kota Malang Optimis Pertahankan Runner Up Porprov VIII Jatim 2023
“Kami mengamankan tersangka. Barang buktinya berupa pakaian sesuai dari keterangan korban,” kata Wisnu.
Atas perbuatannya, tersangka guru ngaji ini dikenakan Pasal 82 Jo Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya paling lama 15 tahun penjara dan paling singkat lima tahun serta denda paling banyak Rp300 juta dan paling sedikit Rp60 juta.
Writer: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Dwi Lindawati