Posko Siaga Karhutla di Kabupaten Mojokerto Ditutup, Petugas Masih Berjaga

Lizya Kristanti

Peristiwa

karhutla tugu jatim
Petugas saat proses pemadaman karhutla. Foto: BPBD Kabupaten Mojokerto

MOJOKERTO, Tugujatim.id Posko siaga yang disiapkan untuk antisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kini ditutup sementara.

Hal tersebut berkaca dari rapat evaluasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), serta pihak-pihak terkait.

“Hari ini rapat evaluasinya (15/9/2023). Jadi melihat dari daerah-daerah lain yang juga sudah padam, maka diputuskan untuk menarik petugas yang berada di posko,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, pada Jumat (15/9/2023).

Karhutla yang terjadi di Gunung Arjuno-Welirang memang dinyatakan padam sejak kemarin (14/9/2023). Petugas yang bersiaga pun menyisakan proses pembasahan pada area yang terdampak. Namun, bukan berarti pengawasan kendur lantaran banyak petugas yang ditarik dari posko siaga.

“Memang tinggal pembasahan saja. Tapi masih beberapa orang berjaga. Seperti petugas dari Tahura Raden Soerjo. Mereka tetap 24 jam bersiaga,” imbuh Khakim.

Terpisah, Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahura Raden Soerjo, Ajat Sudrajat juga memberikan konfirmasi bahwa posko yang saat ini masih bersiaga berada di wilayah Padusan, Pacet, Kabupaten Mojokerto. “Berada di kantor resort 06/07 wilayah Padusan Pacet,” kata Ajat, pada Jumat (15/9/2023).

Sementara Khakim melanjutkan bahwa status tanggap darurat bencana kekeringan dan karhutla masih berlaku hingga 31 Oktober 2023 mendatang. Dengan demikian, pengawasan terhadap potensi terjadinya karhutla masih berlangsung. “Saluran laporan juga kami terima melalui teman-teman yang masih siaga. Jadi bila ada titik api agar cepat diambil tindakan,” lanjutnya.

Maka dari itu, Khakim juga mengimbau agar tidak sembarangan melakukan perburuan hewan liar atau membuat titik api di ruang terbuka. Hal ini demi mengurangi potensi terjadinya karhutla lanjutan. “Semoga bersama-sama bisa saling menjaga,” pungkasnya.

Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...