MALANG, Tugujatim.id – Tim delegasi Universitas Negeri Malang (UM) menyabet juara tiga dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah naungan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
KDMI tahun 2023 diselenggarakan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Banten, pada 11-17 September 2023. KDMI tahun ini diikuti 112 tim dari perguruan tinggi se-Indonesia dengan total 336 peserta.
Sistem kompetisi ini diawali dari seleksi wilayah yang terbagi menjadi tujuh wilayah. UM tergabung di wilayah empat yang terdiri dari universitas-universitas di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Di seleksi wilayah empat ini, UM menjadi juara empat sehingga UM lolos ke dalam perlombaan di tingkat nasional.
Sebagai informasi, universitas yang mampu berlomba di KDMI tingkat nasional adalah universitas yang memiliki peringkat satu hingga 16 di seleksi wilayah.
Di tingkat nasional ini, UM berhasil menembus grand final dan menjadi juara tiga. Sementara juara satu diraih oleh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan juara 2 diraih oleh Universitas Padjajaran, Jawa Barat.
Delegasi UM ini terdiri dari dua orang pendebat yaitu Aida Annisa Nur Kamila dari Fakultas Psikologi sebagai pembicara pertama dan Juara Agung Ananta dari Fakultas Teknik sebagai pembicara kedua. Mereka mahasiswa angkatan 2020.
Selain itu, KDMI juga mensyaratkan adanya mahasiswa yang dikirim menjadi juri universitas. Juri dari UM yaitu Videlis Prabinuel Abi dari Fakultas Ilmu Sosial angkatan 2021.
Juri universitas ini akan menerima pendidikan juri dan berstatus sebagai juri trainee yang dievaluasi oleh ketua juri di setiap ronde debat. Jika menunjukkan performa baik, juri trainee ini akan diangkat menjadi juri panel yang analisis keputusannya akan dihitung untuk menentukan pemenang di setiap ronde perdebatan.
Juri panel yang memiliki nilai tinggi dapat menjuri di babak eliminasi. Juri universitas dari UM juga mampu diangkat menjadi juri panel di ronde kelima namun tidak masuk ke dalam peringkat juri panel yang dapat menjuri di babak eliminasi.
Pembimbing Tim Debat KDMI UM, Gebi Angelina Zahra SPsi MPsi Psikolog menyampaikan bahwa pencapaian ini sangat apresiatif. “Sedari awal, UM sangat mendukung delegasi perwakilan di KDMI. UM sangat memfasilitasi karena proses tercapainya prestasi ini tidak instan,” kata dia.
Gebi melanjutkan, sebelumnya UM telah mengadakan seleksi lomba debat tingkat universitas dan pemenang dari lomba tingkat universitas inilah yang dilatih secara intensif.
Pihak kemahasiswaan UM menyediakan Asrama Soka bagi delegasi dan tim pelatih melakukan latihan intensif, terutama satu minggu sebelum seleksi wilayah. Kemudian ruang yang nyaman bagi delegasi KDMI UM di Gedung Rektorat UM dan memastikan kestabilan jaringan di ruangan tersebut mengingat seleksi wilayah KDMI dilakukan secara daring melalui Zoom.
“UM juga memfasilitasi tim delegasi KDMI di seleksi nasional dengan menanggung semua akomodasi dan transportasi sehingga tim KDMI UM dapat nyaman selama menjalani kompetisi nasional yang dilaksanakan secara offline di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. UM juga melakukan penjemputan di bandara saat tim delegasi KDMI UM pulang membawa prestasi,” bebernya.
Ajang kompetisi debat, tambah Gebi, sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Sebab mampu mengembangkan kemandirian berpikir, analisis, berpikir kritis, serta mengembangkan wawasan.
Di kompetisi debat, mahasiswa memperdebatkan suatu tema yang disebut sebagai mosi. Mosi ini dapat mengangkat permasalahan apa saja seperti pendidikan, sosial, identitas, politik, ekonomi, dan permasalahan internasional seperti imigran dan bahkan invasi militer.
Mosi ini diberikan secara impromptu 15 menit sebelum debat dilakukan karena itu pendebat hanya memiliki waktu mengkonstruksi argumen mereka dan mencari strategi mempertahankan argumen mereka dalam 15 ini. “Oleh karena itu, debat juga mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa,” sambungnya.
Ke depan, UM berkomitmen untuk terus mencari talenta-talenta debat di antara mahasiswa sehingga terjadi regenerasi pendebat yang akan mewakili UM di ajang kompetisi debat lainnya. Termasuk melakukan pembinaan guna mengasah kemampuan berpikir mahasiswa yang diperlukan dalam mengkonstruksikan argumen dan mempertahankan argumen sehingga mampu mencapai prestasi di kompetisi debat.
“Harapan kami semoga prestasi ini dapat dipertahankan di tahun-tahun berikutnya mengingat KDMI adalah ajang tahunan dan prestasi ini dapat dipertahankan UM di tahun-tahun ke depannya atau bahkan dapat ditingkatkan,” tukasnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti