BATU, Tugujatim.id – Majelis Pengurus Harian Persekutuan Gereja Indonesia Setempat (MPH PGIS) Kota Batu menggelar Temu Raya Paduan Suara (Terapadu). Kegiatan yang digelar di tengah pandemi itu diselenggarakan secara virtual pada Rabu (26/05/2021).
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menuturkan, Terapadu adalah bagian dari pembinaan kehidupan beragama. Untuk itu, diharapkan dapat menjadi sasaran pembangunan bidang agama di Kota Batu.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap ada peningkatan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan. Selain itu, juga kerukunan hidup beragama dan peningkatan partisipasi umat beragama dalam pembangunan,” ujarnya.
Also Read
Menurut dia, Terapadu dapat dijadikan refleksi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Dia mengatakan, asas keimanan dan ketakwaan sebagai landasan pembangunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Muatan keagamaan menjadi dasar yang harus terus dikembangkan bersama. Dia juga berharap paduan suara tersebut bisa menjadi pengembangan pemahaman dan penghayatan ajaran agama.

“Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini, semoga dapat memacu peserta untuk menjadi teladan dalam cinta, karya, dan karsa. Juga menjadikan Terapadu ini menjadi agenda yang berkesinambungan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Terapadu Ardianto menambahkan, penyelenggaraan Terapadu dilakukan secara virtual demi mengantisipasi penyebaran Covid-19 melalui kerumunan.
“Untuk total peserta yang mengikuti lomba ada 9 jemaat dari seluruh Gereja Kristen di Kota Batu. Setiap gereja diwakili sekitar 20 orang dengan menampilkan talenta bernyanyi, khususnya paduan suara,” tuturnya.
Tema yang diusung dalam pagelaran Terapadu virtual tersebut mengusung tema Duta Kerajaan Allah. Untuk itu, melalui Terapadu ini nama Tuhan boleh dimuliakan melalui pujian yang digemakan.
Menurut dia, kegiatan tersebut telah berlangsung secara rutin sejak 2018. Namun, kegiatan tersebut sempat terhenti pada 2020 karena pandemi sedang merajalela.
“Karena itu, pada pelaksanaan tahun ini, peserta harus benar-benar beradaptasi bagaimana cara bernyanyi menggunakan IT. Untuk itu, kami harus bisa terbiasa memanfaatkan teknologi,” tutupnya.