BOJONEGORO, Tugujatim.id – Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro menyebut stok komponen darah semenjak Lebarang hingga akhir Mei 2021 belum menunjukan kestabilan. Artinya, beberapa komponen darah masih banyak yang mengalami kekosongan.
“Ini karena sejak awal pandemi Covid-19 yang masih menyebar dan ditambah vaksinasi yang mengakibatkan pendonor darah mulai menurun,” kata Imam Sutresno, Sabtu (29/05/2021).
Imam menyebut, meski pelaksanaan donor darah masih berjalan namun jumlah pendonor masih belum mencukupi stok darah di PMI Bojonegoro.
“Berbagai cara kita lakukan hingga menyasar ke tempat ramai maupun instansi, namun jumlah pendonor masih minim,” ungkapnya.
Untuk menambah stok darah, pihaknya terus berupaya melakukan kegiatan mobil unit ke berbagai instansi untuk mencari pendonor, namun hal tersebut dianggap masih belum maksimal.
“Lebih dari 70% darah yang berasal dari kegiatan mobile unit di berbagai instansi masih belum berjalan maksimal. Itu karena masyarakat yang masih takut untuk melakukan donor darah di tengah pandemi,” kata Imam.
Untuk itu, ia berharap masyarakat masyarakat tidak takut untuk mendonorkan darahnya di tengah pandemi Covid-19, karena pihaknya telah memastikan keamanan bagi pendonor, yaitu dengan tetap menerapkan prokes yang berlaku dengan memakai APD level 2, serta sudah melakukan screening secara rutin.
“Stok darah menipis, yang membutuhkan darah semakin banyak. Mari bantu selamatkan nyawa sesama dengan melakukan donor darah,” imbaunya.
Sebagai informasi, dari data yang tercatat saat ini, jumlah kantong darah di PMI Bojonegoro sebanyak 161 kantong, yang terdiri dari 36 kantong darah golongan A, 48 golongan B, 44 golongan O, dan 33 kantong darah golongan AB.