Alami Kontaminasi, Manajer Hukum Ecoton: Di Indonesia, Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar!

Dwi Lindawati

News

Ilustrasi sampah plastik. (Foto: Pixabay/Tugu Jatim)
Ilustrasi sampah plastik. (Foto: Pixabay)

SURABAYA, Tugujatim.id – Dalam rentang waktu Maret-Juni 2021, organisasi bernama Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) masih menemukan aktivitas pembakaran sampah plastik di 5 wilayah, yakni Kabupaten Sidoarjo, Desa Bangun Mojokerto, Pagak Kabupaten Malang, Karawan dan Kragilan Serang Banten. Manajer Hukum Ecoton Aziz menegaskan, umumnya sampah plastik “lowgrade” dipakai untuk bahan bakar.

“Di Malang, masih ditemukan penggunaan sampah plastik dari PT Ekamas Fortuna untuk bahan bakar batu gamping. Di Desa Bangun, sampah plastik dari PT Pakerin masih dibakar setiap hari meski diketahui mengakibatkan kontaminasi dioksin pada telur ayam di Desa Bangun. Aktivitas pembakaran itu masih berlanjut hingga hari ini,” terangnya Sabtu (26/06/2021).

Selain itu, Azis juga menjelaskan, meski ada penurunan aktivitas pembakaran pada 2020, tapi awal 2021 pembakaran sampah plastik berjalan kembali.

“Bahkan, kami juga menemukan, hektaran timbunan sampah plastik impor di kawasan pabrik PT Indah Kiat Serang Banten yang mencapai belasan hektare, rentan mengganggu kesehatan warga di daerah Kragilan,” terangnya.

Di sisi lain, studi yang dilakukan International Pollutants Elimination Network (IPEN) menemukan bahan kimia beracun dalam ekspor limbah plastik dari negara-negara maju berpotensi mencemari makanan di negara berkembang.

Hampir semua plastik mengandung adiktif kimia berbahaya. Sebagian besar sampah plastik yang diekspor dari negara-negara maju ke negara-negara dengan ekonomi berkembang atau ekonomi dalam transisi ditimbun, dibakar, atau dibuang ke saluran air. Semua metode pembuangan ini menghasilkan emisi yang sangat beracun di lingkungan selama beberapa dekade dan menumpuk di rantai makanan.

“Laporan ini menegaskan bahwa kerugian yang disebabkan oleh ekspor limbah plastik tidak terbatas pada sampah dan polusi yang terlihat, tapi berisiko membahayakan kesehatan manusia yang disebabkan oleh kontaminasi rantai makanan di negara-negara pengimpor,” jelas Penasihat Kebijakan POPs IPEN Lee Bell.

“Aditif kimia beracun dan zat paling berbahaya di dunia benar-benar mengalir ke rantai makanan di negara-negara yang tidak mampu mencegahnya,” ujarnya.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...