TUBAN, Tugujatim.id – Masjid Agung Tuban tak hentinya menggundang kekaguman masyarakat dan para wisatawan. Bangunannya yang menjulang tinggi di tengah kota Tuban, menunjukkan kemegahan arsitektur Islam.
Masjid Agung Tuban dibangun pada masa Wali Songo. Tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol kemegahan Islam dan warisan berharga dari sejarah Islam di Indonesia.
Pembangunan masjid ini diperkirakan dimulai pada abad ke-15, ketika para Wali Songo, tokoh-tokoh ulama yang mengislamkan Jawa, sedang aktif menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Dikutip Samidi dalam jurnal berjudul Sejarah, Bangunan dan Fungsi Masjid Agung Tuban Jawa Timur, Masjid Agung Tuban diperkirakan dibangun sekitar tahun 1486. Bentuk asli bangunan masjid yang masih terjaga sampai sekarang adalah tempat untuk pengimaman (mihrab).
Masjid Agung Tuban menjadi salah satu dari banyak bangunan peninggalan para wali, dan hingga kini tetap menjaga keindahan dan keagungan arsitektur serta nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Seiring berjalannnya waktu, Masjid Agung Tuban mengalami renovasi dan dibangun kembali oleh Bupati Tuban ke-35, pada 29 Juli 1894, Raden Tumenggung Koesoemodikdo. Peresmian Masjid Agung Tuban diabadikan dalam batu prasasti yang berada di pintu depan masjid.
Bangunan masjid itu kental dengan gaya arsitektur Eropa, yang mana digawangi oleh Opzichter B O W H M Toxopeus. Dengan desain dan detail arsitektur yang indah, Masjid Agung Tuban menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin mengenal lebih dekat kebudayaan dan sejarah Islam di Indonesia. Gaya arsitektur Eropa dan kaligrafi Islam, serta menara yang menjulang tinggi, memberikan kesan yang kuat tentang kebesaran dan keindahan Islam.
Selain menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim, Masjid Agung Tuban juga sering digunakan sebagai tempat kegiatan keagamaan dan budaya, seperti pengajian, pertunjukan seni Islam, dan festival budaya. Hal ini menjadikan masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang memperkuat ikatan sosial dan keagamaan dalam masyarakat.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyampaikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan dan memperindah Masjid Agung Tuban. Program renovasi dan pemeliharaan terus dilakukan guna menjaga keaslian dan keindahan masjid ini agar tetap menjadi salah satu destinasi wisata religius di Indonesia.
“Ya , memang sudah waktunya ada peremajaan. Beberapa di antaranya sih. Tapi tetap tidak menghilangkan warisan budaya bangunan yang aslinya,” kata Lindra sapaan akrabnya.

Sebelum berubah nama menjadi Masjid Agung Tuban, bangunan tempat ibadah ini bernama Masjid Jami’ Tuban. setelah dilakukan pembangunan kembali, terlebih pada tahun 2004. Salah satu bukti kemegahaan islam di Bumi Wali ini berubah nama menjadi Masjid agung Tuban.
Dengan keindahannya yang megah dan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya, masjid ini tetap menjadi inspirasi bagi masyarakat Tuban dan seluruh Indonesia untuk menjaga dan menghargai warisan budaya dan keagamaan yang ada.
Lokasinya yang berdekatan dengan makam Sunan Bonang, membuat Masjid Agung tidak pernah sepi dari pengunjung. Bahkan tidak lengkap rasanya, jika sudah berziarah ke makam sang Wali tidak mampir ke sini.
Reporter: Mochamad Abdurrochim
Editor: Darmadi Sasongko