TUBAN, Tugujatim.id – Wakil Bupati (Wabup) Tuban H. Riyadi memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara daring di Ruang Rapat Dandang Watjono di kompleks Pemkab Tuban, Selasa (29/06/2021). Harganas ke-28 tahun 2021 ini mengambil tema “Ciptakan keluarga Berkualitas Keluarga Keren Cegah Stunting“.
Usai mengikuti acara tersebut, Kang Riyadi, begitu Wabup Tuban ini akrab disapa sebagian warganya, mengatakan, keluarga merupakan corong dari kualitas kesehatan sehingga membangun keluarga yang berkualitas, menjadi penting untuk lahirnya generasi emas.
“Kesehatan merupakan kebutuhan dasar. Terpenting mendapatkan edukasi tentang pola hidup sehat untuk menciptakan keluarga berkualitas,” tuturnya.

Terkait tema Harganas, dia mengatakan, masih ditemukannya anak yang mengalami stunting di Tuban. Jadi, dia mengatakan, pemkab berupaya menurunkan angka stunting melalui kader posyandu, kader pendamping ibu hamil, dan kader keluarga yang selalu memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Pemahaman tentang kebutuhan nutrisi kepada ibu hamil merupakan hal pokok. Dan dinas terkait melalui kader-kader selalu meningkatkan kapasitasnya, akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujar Kang Riyadi.
Sementara itu, dalam sambutannya melalu virtual, Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin menyampaikan, tema Harganas tahun ini sangat tepat, mengingat 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Pada 2019 lalu, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,76 persen. Pemerintah pun telah berupaya untuk menurunkan angka tersebut melalui penajaman program kesehatan yang menyasar pada ibu hamil dan anak usia 0-3 bulan. Caranya melalui penajaman akses pendidikan anak usia dini, pangan bergizi, dan perilaku bersih dan sehat.
Menurut Ma’ruf, usaha tersebut tidak akan efektif jika keluarga tidak mengambil peran aktif untuk memperhatikan kualitas hidupnya.
“Gizi erat kaitannya dengan lingkup keluarga dan keluarga adalah Madrasatul Ula untuk cikal bakal kehidupan,” tegasnya.
Dia juga mengatakan, pemerintah daerah harus melakukan koordinasi antar sektor dan mengoptimalkan sumber anggaran. BKKBN sebagai leading sector juga diminta secara serius menangani kasus stunting ini.
Momentum Harganas ke-28 juga menjadi awal dari program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok berisiko, yaitu anak usia 12-18 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui. Seperti diketahui, data menunjukkan 30 persen dari kasus aktif Covid-19 di Indonesia adalah anak usia 10-18 tahun.
“Diharapkan, dengan adanya vaksin untuk anak, ibu hamil, dan menyusui dapat melindungi mereka dari bahaya penularan Covid-19,” tutupnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dispemas dan Desa dan KB Nurjannah SH MM mengungkapkan, dalam perayaan Hari Keluarga Nasional ke-28, pihaknya telah menggelar berbagai macam kegiatan, seperti pelayanan 1 juta acceptor, pembinaan kampung KB, serta aksi Generasi Berencana (Genre).
“Pagi tadi, kami juga memfasilitasi insan Genre mengadakan Aksi Simpatik Genre Keluarga Nasional dengan membagikan suvenir,” terang Nurjannah.