Tak Tersentuh PLN, Solar Cell Jadi Solusi Aliran Listrik di Damarwulan Kediri

Redaksi

Featured

desa yang tak tersentuh listrik dari PLN di kediri
Agus Widodo menunjukan solar cell yang dipasang di atas genteng rumahnya.

KEDIRI- Kondisi perkampungan kopi Afdeling Damarwulan, Desa/Kecamatan Puncu yang tidak tersentuh PLN sejak 1935 sangat memprihatinkan. Puluhan kepala keluarga di kampung perkebunan kopi peninggalan Belanda itu nyaris tidak bisa menikmati fasilitas listrik. Kecuali, pada pukul 17.00 hingga 23.00 malam, warga kampung tersebut bisa menikmati listrik dengan menggunakan jenset.

Lantaran kondisi desa yang tak tersentuh listrik PLN tersebut, Agus Widodo, Ketua RT 01 berusaha mencari jalan keluar. Yakni, dengan membeli solar cell atau pembangkit tenaga surya secara mandiri. “Saya beli sendiri, tapi ya lumayan harganya,” terang Agus Widodo kepada tugumalang.id partner kumparan.com.

Baca Juga: Mau Gaji Aman Hingga Akhir Bulan? Ikuti Langkah-Langkah Berikut ini!

Pria yang akrab disapa Dewo ini membeli solar cell dengan harga Rp 800 ribu dan ditambah baterai aki 60 ampere seharga Rp 1,2 juta. Dengan mempunyai solar cell itu, kata Dewo, ia bisa menggunakan listrik untuk mengisi baterai gawai miliknya pada siang hari. Bahkan, beberapa tetangganya juga ikut menikmati. Tak hanya itu, ia bisa memanfaatkan untuk lampu led 15 watt.

“Buat pasang tiga lampu, di ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi,” imbuh pria 48 tahun ini.

Sayangnya, meskipun sudah berusaha mandiri karena tak tersentuh PLN ini, sayangnya kampungnya juga sangat kesulitan untuk mencari sinyal internet. Sehingga, pancaran sinyal tersebut hanya sesekali masuk ke gawainya lalu hilang untuk beberapa waktu kemudian.

“Kalau liat HP ya sinyalnya silang terus, kadang keluar sebentar terus bisa liat pesan WA. Susahnya sekarang ini kan kita harus naik turun ke kampung bawah untuk mengirim tugas sekolah anak,” kata Dewo.

Baca Juga: Mau Belanja Aman di Online Shop? Tips-tips Ini Wajib Anda Ketahui!

Kampung bawah yang dimaksud Dewo adalah pusat Desa Puncu. Karena, anak-anak bisa mengirim tugas di Polsek Puncu dengan jarak sekitar 2,5 Km. Atau ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Hal tersebut harus menambah pengeluaran keluarga untuk membeli bensin. Padahal penghasilan warga yang menjadi karyawan kebun hanya Rp 40 ribu perhari. Bisa dikatakan, kampung ini sangat jauh dari pembangunan infastruktur.

Meski tak tersentuh PLN, ia berharap bahwa listrik yang lebih memadai bisa masuk. “Kalau harapannya ya jelas ada pembangunan seperti kampung yang lain, tapi ya itu di sini lahan perkebunan,” tutur pria bertopi ini.

Dewo memperkirakan apabila ukuran solar cell-nya lebih besar dan kuat arus listrik dari baterai aki mencapai 150 Ampere, ia bisa kemungkinan bisa menyalakan televisi pada siang hari. Minimal, kata Dewo, warga tidak ketinggalan informasi. Karena kendala biaya, Dewo hanya bisa menggunakan baterai aki 60 Ampere tersebut.

“Ini baterai kecil, kalau mau yang besar yang biasa dipakai truk itu lumayan mungkin bisa liat TV nanti,” ungkapnya. (noe)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...