JEMBER, Tugujatim.id – Ratusan balita di Kabupaten Jember terpapar flu Singapura. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mencatat, sejak bulan Januari hingga Mei 2024, terdapat 226 kasus pasien yang terpapar.
Hal tersebut diungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Rita Wahyuningsih, yang menyatakan bahwa, kebanyakan pasien yang terpapar flu Singapura adalah balita.
“Tercatat itu ada 226 kasus terpapar flu Singapura, yang rata-rata terbanyak terjadi pada anak-anak usia satu tahun hingga lima tahun,” jelasnya.
Flu Singapura merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi menular, yang menimbulkan penyakit pada tangan, mulut, kaki, dan mulut (HMFD). biasanya , penyakit ini diderita anak-anak dan balita, sedangkan kasus pada orang dewasa sangat jarang terjadi.
Dilansir dari EMC Health Care, gejala flu Singapura biasanya diawali dengan demam yang terjadi selama satu hingga tiga hari dan muncul lepuhan maupun luka di mulut, ruam di bagian tangan dan kaki.
Tidak jarang, juga terjadi pada siku, bokong, lutut, kaki, dan selangkangan. Gejala tersebut umumnya bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, setelah beberapa hari.
Saat terserang virus flu Singapura, tubuh juga mengalami gejala seperti, demam tinggi, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, adanya ruam merah di beberapa bagian tubuh, hingga sakit pada perut.
Belum ada obat atau vaksin yang mampu mengobati dan mencegah flu Singapura. Oleh karena itu, penderita harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit, agar proses pemulihan dapat optimal.
Selain itu, flu Singapura disebabkan oleh virus Coxsackie strain A16, yang mudah menular dari satu orang ke orang yang lain, melalui cairan atau droplet, yang berasa dari hidung dan tenggorokan, biasanya keluar saat bersin.
Tidak hanya itu, air liur atau ludah saat batuk, juga benda-benda yang terkontaminasi oleh penderita, dapat menjadi media penularan flu Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Diki Febrianto
Editor : Darmadi Sasongko